Minggu, 31 Juli 2016

TERIMA KASIH CINTA







Bagi Aiza musim semi adalah musim yang paling indah dari ke 4 musim yang ada di jepang, dia sangat suka musim semi dimana bunga Sakura yang bersurai pink itu bermekaran rasanya Negara jepang benar-benar indah. 2 tahun dia menetap di jepang dan melupakan apa yang telah terjadi di Indonesia, walaupun sangat sulit bagi Aiza melupakan semua itu dan tidak semunya bisa ia lupakan.
            Pagi ini Aiza melangkah sambil bersenandung dan berlari-lari kecil dia terlihat sangat bahagia menyambut musim semi yang selalu ia tunggu.
            ‘bruk’
            Karena terlalu asyik Aiza tak memperhatikan jalan dan ia pun menabrak seseorang yang lebih tinggi dari nya. Dengan cepat Aiza langsung membungkuk kan badanya dan minta maaf pada orang itu. Setelah selesai membungkuk Aiza langsung berdiri tegap dan menatap orang itu, dengan mata terkejut. Rasanya sekarang kakinya membeku di tempat itu, pemuda yang tadi ia tabrak menatapnya tak kalah terkejut dengan tanggan masih setia bersemedi di saku celananya.
            Keduanya diam dalam waktu yang lama, kilasan masa lalupun menari-nari di pikiran mereka berdua.
            “maaf” ucap pemuda itu lalu setelah diam dalam beberapa menit.
            “untuk apa?’ tanyak Aiza menahan tanggisnya.
            “untuk semua kesalahan ku yang telah menyakitimu, aku salah aku mohon berikan aku kesempatan” ucap pemuda itu lirih dan terlihat penyesalan di matanya.
            “hmm semuanya telah berlalu 2 tahun yang lalu kita lupakan saja semuanya” ucap Aiza berusaha tersenyum lembut.
            “aku salah karena telah menduakan mu aku mohon maaf aku menyesal aku salah, 2 tahun aku selalu mencari keberadaanmu” suara baritone itu terdengar bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca.
            “kau menagis Anza?” tanyak Aiza mengelus pundak Anza.
            “aku sangat mencintaimu aku menyesal, adakah kesempatan untuk ku?” tanyak Anza dengan air mata yang sudah gak bisa di bendung lagi.
            “aku akan memberikan kamu kesempatan karena aku juga masih sangat mencintamu Anza”
            “terima kasih cinta kau memberikan aku lagi kesempatan untuk memperbaiki semuanya aku akan melakukan yang terbaik untukmu, aku sadar aku gak akan lengkap tanpa kamu” ucap Anza sambil tersenyum.
            “aku bahagia musim semi menyatukan kita, aku harap kau gak akan pernah menyatiki aku lagi”
            “hmm gak akan aku menyayangimu, sangat sayang, aku gak akan mengulangi semua keselahan ku yang pernah menyakitimu”
            “Azan Asofa aku menyayangimu” Aiza langsung menghambur kepalukan Anza, Anzan menarik sudut bibirnya dan membentuk sebuah senyum yang sangat manis. Bunga sakura yang ada di sepanjang jalan itu pun membuat suasana makin romantic.
            Keduanya nampak sangat bahagia, kesalahan masa lalu dapat mereka lupakan begitu saja walaupun bagi Aiza  masa lalu sangat menyakinkan baginya karena Anza orang yang sangat ia cintai mengkhiantainya dengan menjalani hubungan dengan sahabatnya sendiri. Aiza ingin sekali mendengar alasan apa yang membuat Anza melakukan itu, tapi dia kembali mengingatkan otaknya kalau itu adalah masa lalu ia tidak mau melihat Anza lebih menderita karena dia mengukit masalah itu yang terlihat sangat di sesali Anza dan Aiza sendiri juga merasa sangat sakit jika mengingat masa itu.
            “ada apa dengan mu? Kau ingin menanyakan alasan aku melakukan itu?’ tanyak Anza seolah dapat membaca jalan pikiran Aiza.
            “tidak, aku tidak mau mengingat masa itu lagi, anggap saja kita baru kenal” ucap Aiza kembali memeluk Anza.
            “terima kasih, kau memberikan aku lagi kesempatan itu untuk memperbaiki semuanya” ucap Anza untuk kesekian kalinya.
            “sudah cukup aku gak mau mendengr ucapan terima kasih lagi” keluh Aiza yang masih setia dalam dekapan Anza.
            “hmm lagian aku tau kau sangat menderita aku lihat setiap apa yang kau lakukan di jejaringan social mu, bahkan kau juga pindah sekolah” sambung Aiza kecil namun masih bisa didengar Aiza.
            “dasar curang” ucap Anza mengeratkan pelukannya, dan keduanya pun tersenyum bahagia
                                                                                                                                    END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar