Suara
hati Cherry
Aku telah berjanji pada diriku akan melupaka segala hal
yang berhubungan dengannya, bukan karena aku membencinya tapi kerena aku takut
terlalu mencintainya. Dia gak salah aku pun gak salah karena dalam cinta tidak
ada yang salang. Jika cinta itu mudah datang kenapa cinta itu sulit untuk
pergi? Kenapa cinta tak bisa pergi semudah kita membalikan telapak tangan. Dan
kenapa aku harus mencintainya dia yang gak pernah melihatku dia yang gak pernah
bisa mengerti perasaan ku dia yang gak bisa melihat senyum tulusku.
Cherry terus berdialog dengan hatinya saat teman dekatnya
Yuna memperlihatkan foto sang pujaan hatinya__ralat mantan pujaan hatinya
kerena Cherry telah memutuskan untuk melupakan makhluk menyebalkan yang telah
seenaknya masuk kedalam hati Cherry selama ini. Sulit memang untuk Cherry
melupakan makhluk yang memiliki nama Irfan itu tapi apa daya takdir memang
membuat Cherry harus melupakan dia, jika tidak Cherry akan lebih sakit dari
ini.
Jantung Cherry rasanya berhentik berdetak sejenak saat
Yuna menunjukan foto Irfan yang dikelilingi banyak perempuan. Dia ingin marah,
meluarkan upatannya tapi Cherry tak akan melakukan itu karena itu akan membuat
dia terlihat belum bisa melupakan Irfan. Cherry hanya diam dan tersenyum yang
bisa dikatakan terpaksa tersenyum dan terus saja berkutik dengan laptopnya
berusaha menyambungkan jaringan wife yang tak mau berkerja sama dengan.
“kamu serius ingin menutup buku tentang dia”
Deg…
Jemari-jemari Cherry yang bergerak lincah di kaybord tiba-tiba
terhenti, dian ingin menjawab tidak karena hatinya masih sangat mencitai Irfan.
Namun, Cherry hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum walau hatinya tidak
ikhlas melupakan Irfan. Bagi gadis yang memiliki nama lengkap Cherry Alaric ini
Irfan adalah sosok makhluk yang bisa membuat dia jatuh cinta untuk pertama.
‘Kak Irfan’ Cherry
tersenyum saat nama itu terlintas dibenaknya, dia tersenyum bukan kerena senang
dengan nama itu tapi mengingat bagaimana makhluk itu bisa mengacaukan hidupnya.
“Cherry aku boleh duduk disitue?” pertanyaan Yuna membuat
Cherry tersenyum aneh, pasalnya saat ini Cherry tengah mengetik cerita yang
berhubungan dengan Irfan ia takut kalau Yuna akan mikir kalau Cherry belum bisa
move on dari Irfan, lebih lagi Cherry ingan akan kata-kata ‘move no’ dari Yuna.
“boleh tapi kamu jangan liat cerita aku ya?” putuskan
Cherry dan Yuna tersenyum manis dan
beranjak duduk disamping Cherry, keduanya pun terlihat sibuk dengan urusan
masing-masing.
Suara hati Cherry
Aku memang belum bisa melupakan makhluk yang memiliki
nama Irfan Abdullah itu tapi bagaimana pun aku akan membuang rasa cintaku
untuknya bukan membuang dia dari hidupku. Aku harus bisa bertindak seperti
biasa di depannya tanpa ada sedikitpun rasa cinta lagi. tahun 2017 ini tahun yang
mengharuskan aku mohon. Yakin Cherry kamu pasti bisa”
“lupakan lupakan dan lupakan, selama tinggal rasa cinta
ku untuk Irfan Abdullah” gumam Cherry yakin takut kalau Yuna mendengar dan akan
mengejeknya.
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar