Minggu, 04 September 2016

Not filling not love 2





Reyhan terus bermain dengan anak – anak tente Erika, dan menghiraukan keadaan sekelilingnya rasa bosannya sekarang juga benar – benar lenyap sudah. Di sofa yang tadi di tempati Reyhan, kini duduk perempuan yang tadi di panggil tante Erika dengan tatapan sebel pada Reyhan. Bahkan saat acara makan – makan tadi Reyhan tidak peduli dengan tatapan sebelnya, dia terlalu focus pada hal yang membuat dia bahagia.
“Rey” panggil Nino yang gak di ubris Reyhan.
“Rey” Reyahan terlalu asyik main mobil – mobilan dengan si kembar
“Wow, loe punya kuping gak sih?” tanyak Nino yang sudah di samping Reyhan, Reyhan kembali nyengir kuda.
“hehehe sorry terlalu asyik, memang ada apa?”
“hmm gue mau kenalin loe sama sepupu gue, anak perempuat dari tante Erika” ungkp Nino.
“dimana? lebih cantik dari tante Erika gak?” tanyak Reyhan sambil memandang tante Erika.
“ah gue yakin tadi saat makan siang loe pasti gak focus hingga gak sadar kalau ada anak tante Erika”
“nih namanya Nasya Salsabila” gadis yang bernama Nasya itu menatap kesal Reyhan, sedangkan Reyhan sendiri Cuma melotot kaget.
“sesesepupu?” tanyak Reyhan gagap.
“ya sepupu no tante” kata Nasya memberi tekanan di kata sepupu., sedangkan Nino hanya terkekeh melihat adegan itu.
“No, berarti gue bisa nikahin dong?” pertanyaan konyol dari Reyhan membuat Nino menggap dan Nasya terkejut bukan main.
Tuing
Pertanyaan konyol Reyhan yang memakek suara riangnya dengan volume yang besar itu pun menyita perhatiaan semua yang bernyawa yang ada di ruangan itu. semuanya focus memandan tempat mereka sedang mengobrol itu.
“siapa yang mau kamu nikahin Rey?” tanyak Ibuk dari Nino dengan suara lembut dan sikap nan ayunya itu.
“keponakan tante yang bernama Nasya siapa lagi” ucap Reyhan polos.
“aisy. Ah Buk jangan di gubris omongan Rey, kan Ibuk tau Rey sering ngaur” tanggap Nino cepat.
“hmm tapi Erika, Tio kalian bisa pertimbangin loh lamaran dadakan Reyhan dia anak yang baik bibit, bobot, dan bebetnya juga jelas banget” ucap sang ibunda dari Nino, yang sepontan membuat Reyhan sadar dengan apa yang telah di perbuatnya.
“ah tante bisa saja, Rey tentu saja belum siap buat nikah. Rey baru kelas 2 SMA” kata Reyhan, yang ditatap Nasya dengan muka memerah bukan karena malu tapi karena marah pada Reyhan.
“Mah, Pah, Tante Reni dan semuanya kalian dengar, aku gak akan nikah sama makhluk aneh ini, kalian tau dia itu nyangkanya aku itu Mamah” jelas Nasya penuh dengan amarahnya.
“iya Mamah dari anak – anak kita” tanggap Reyhan, mengundang gelak tawa semua orang, sedangkan Nasya melah pergi meninggalkan ruangan yang menyebalkan itu menurutnya.
“loe buat rusuh” bisik Nino.
“gak peduli. Filling gue mengatakan dia itu jodoh gue”
“ceritanya loe jatuh cinta sekarang sama sepupu gue?”
“not filling not love” bisik Reyhan dengan senyum manis andalannya.
“anak – anak kenapa kalian berbisik?” tanyak bibi Wiwik.
“tante, Om, Nek semuanya Reyhan jatuh cinta pandangan pertama sama anak kalian” kata Reyhan mantap.
Semua tersenyum mendengar pengakuan Reyhan, Nino sang sahabat menangkap kata – kata yang di ucap Reyhan itu tulus dan berasal dari hatinya. Nino yakin kalau Reyhan memang mencintai sepupunya. Dan Nino tau betul sahabatnya itu akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia ingin kan belum lagi Nasya adalah gadis pertama yang di sukai Reyhan.
FLAS BACK :

            “loe kapan jatuh cintanya? Gue kelas satu SMP udah ada 8 orang mantan kekasih, loenya kapan, padahal loe lebih ganteng dari gue” kata Nino yang sedang membuat tugas sekolahnya.
            “saat gue bilang sama loe, not filling not love. Dan gue gak akan melepaskan gadis itu, dia akan selalu gue cintai selamanya” ucap Reyhan yakin.
            “gimana kalau dia gak mencintai loe?”
            “akan gue buat dia jatuh cinta”
FLAS ON       :
            Mengingat hal itu membuat Nino jadi senyam – senyum sendiri kayak orang stress untung saja orang – orang masih focus pada Reyhan kalau gak pasti ia di kira orang gila oleh keluarganya sendiri.
           
~Ooo~
            Hari pertama masuk sekolah memang banyak hal yang harus di siapkan, apalagi masuknya bukan untuk belajar tapi menjalankan MOS bukankah itu sangat melelahkan. Belum lagi harus memakek bermacam atribut yang di suruh, tapi masa ini adalah saat – saat yang menyenangkan. Dimana kita akan bisa mengenal Kakak kelas, teman – teman seangkatan dan guru – guru.
            Masa ini juga bukan hanya para murid yang repot, tapi sebenarnya para penanggung acara MOS juga sangat repot. Orang – orang yang di tunjuk sebagai panitia pasti harus bertanggung jawab betul, mereka harus siap dengan kondisi apapun. Termasuk menyediakan makan siapa tau ada murid yang tidak sarapan dan akan tumbang maka para panitia yang berasal dari OSIS inilah yang bertanggung jawab penuh. Belum lagi mereka harus memikirkan hukumna yang jera tapi tidak terlalu berat untuk dijalankan jika mereka malakukan kesalahan.
            Jam 08.15 wib setelah pidato panjang kepala sekolah hak penuh para murid baru pun di serahkan pada panitia – panitia MOS. Jumlah murid yang di terima tahun ini di SMA2 setelah melakukan berbagai tes adalah 90 orang. Dari 90 orang itu mereka akan membangi 9 kelompok tiap kelompok berjumlah 10 orang. Dan jumah panitia ada 20 orang jadi 1 kelompok mendapatkam 2 orang Kakak senior.
            Kelompok 6 yang dinamai Mars itu mendapatkan 2 orang Kakak senior yang cantik – cantik dan terlihat baik juga yang bernama Kak Helanda dan Kak Erista. Di kelompok Mars ada, Sena Helna, Fina Irnata, Firdaus, Bian, Sintya Putri, Nasya Salsabila, Burhan Daun, Iqbal Arda, Ayu permata, Siska Dewi.
            “nama- nama anak  loe siapa?” tanyak suara yang terdengar familiar itu.
            “anak gak enak banget adik kek Rey” protes Erista.
            “caelah loe protes aja nanti loe juga akan jadi ibuk – ibuk” tanggap Reyhan sambil menarik catatan dari tanggan Erista.
            “Nasya Salsabila” gumam Rey lalu menatap kearah murid – murid baru kelompok Mars.
            “ketumu” gumamnya lagi.
            “ada apa Rey?” tanyak Helanda.
            “salah satu dari kalian tukar tempat dengan gue, hmm loe Hel Randy nunggu loe disana” putus Reyhan dan mendorong Helanda seenaknya. Di dorong sih ia tapi mana mau Helanda protes ini kesempatan yang bagus baginya agar bisa bereng Rendy sang kekasih tercinta dari pada Reyhan berubah pikiran dia langsung berlari pergi. Lagian kalau ketua OSIS marah dia bisa beri alasan Reyhan yang maksa.
            “loe kanalin gue sama mereka semua!” printah Reyhan.
            “loe kanalin aja sendiri, to mereka juga lagi memperhatikan loe apa lagi para cewek” kata Erista.
            “gak semua” kata Reyhan setelah melirik kearah objeknya.
            “dan harus bilang nama lengkap dan sohib gue pacar loe itu” sambung Reyhna dan berhasil membuat rona di pipi Erista.
            “apaan sih loe. Adik – adik, ada sedikit perubahan Kak Helanda akan di tukar sama Bang Rey, Reyhan Karam sahabat baiknya Nino Sautra”
            “hay salam kenal, semoga kalian senang berada di kelompok ini bersama Abang dan Kak Erista” kata Rey sambil tersenyum manis.
            “iya Kak” teriak semuanya kecuali gadis yang memakek tanda pengenal ‘Ranap’.
            Setelah pengenalan singkat itu, acara keseruan lain pun di mulai. Semua anggota MOS melakukan yang dengan sangat gembira, acara MOS ini tidak membosankan dan para panitia juga sangat baik – baik. Namun, ada yang aneh di kelompok Mars, si Ranap selalu saja kenak hukuman dengan berbagai alasan yang diberi oleh Reyhan.
            “Rey memang Ranap salah apa?” tanyak Erista binggung.
            “emang loe gak liat tadi dia itu ngobrol? Ranap cepat maju kedepan!” mendengar penuturan Reyhan Erista hanya menarik nafas pasrah lalu menatap kasian pada Ranap.
            “gue gak ngerti sama dia, maaf ya” ucap Erista saat Arsya berada di sampingnya.
            “gak apa – apa Kak” kata Nasya.
            Nasya berdiri tegap di depan Reyhan dengan tatapan sangat kesal pada pemuda yang memiliki nama lengkap Reyhan Karam ini. Sedangkan Reyhan memandang Nasya dengan terseyum manis.
            “jadi apa lagi sekarang?” tanyak Nasya pelan namun dapat dilihat dari sorat matanya kalau di sudah sangat kesal pada pemuda yang sangat menyebalkan ini.
            “I LOVE YOU” bisik Reyhan di telinga Arsya dan sukses membuat  Nasya terkejut.
            “Abang Reyhan Karam jadi hukuman saya sekarang apa?” tanyak Nasya lagi setelah mengatur rasa keterkujutannya.
            “khem hukuman kamu tidak berat hanya selalu berada di samping ku untuk selamanya” kata Reyhan yakin dengan volume yang standard an tentu saja bukan hanya Nasya yang mendegarnya tapi juga para anggota MOS lain.
            “Rey!” seru Eristas memandang keduanya bergantian.
            Rey tidak menyaut panggilan itu dia hanya diam dengan tangan ia benamkan di saku celana dan tersenyum manis. Sedangkan Nasya menahan marah dan malu yang membuat mukanya sekarang semerah tomat mungkin.
            “Rey loe jangan membuat Nasya di bully” bisik Erista.
            “ah benar, hmm Nasya maksud Abang kamu berdiri disini sampek MOS hari ini selesai” ralat Reyhan dengan sikap sok tegasnya.
            “eh iya Bang” jawab Nasya berusaha setenang mungkin.
            “di samping aku untuk selamanya jadi ibu dari anak – anak ku juga boleh” bisik Rey dan tersenyum jahil.
            “Arsh” geram Nasya kesal.