Minggu, 31 Juli 2016

GAK ROMANTIS



Gadis mana sih yang gak pengen mendapat bunga, puisi dari kekasihnya atau paling tidak pujian. Namun, bagi gadis yang memiliki nama lengkap Ghina Alinda itu semua hanya mimpi semata bagaimana tidak dia sudah berpacaran hampir 4 tahun, tapi dia gak pernah di puji apa lagi hal lain. Mungkin ini salahnya karena telah jatuh cinta pada seorang pemuda yang super duper cuek, bahkan Ghina kadang-kadang merasakan kalau kekasihnya itu lupa kalau ia mempunyai kekasih. Ghina sendiri gak tau apa yang membuat dia mencintai pemuda yang memiliki nama lengkap Rizky Alando itu, padahal saat Rizky menyatakan cintanya saja itu lebih mirip sebuah perintah gak ada kata-kata romantic sama sekali.
            Flas Back       :
            Ghina duduk di depan pos satpam menunggu jemputan, jam tanggannya telah menuju pukul 3 lewat tapi Kakaknya belum juga menjemput Ghina. Sekolah makin sepi dan itu makin terlihat angker, namun Ghina masih bisa bernapas lega karena di dalam gedung sekolah masih ada beberapa guru juga perangkat OSIS yang Ghina liat tadi menuju ruang rapat mereka.
            Kembali Ghina melirik jam tanggannya yang kini menuju jam setengah 4, dan beberapa orang telah keluar dari gedung sekolah yang ia yakini itu perangkat OSIS tadi juga guru-guru.
            “eh Ghina belum pulang?” suara baritone itu sangat familiar di telinga Ghina, dia menoleh dan menatap orang itu yang tengah memandangnya.
            “Kak Rizky, Ghina belum di jemput” kata Ghina dengan suara bergetar dan pipinya langsung di hiasi air mata.
            “oh gak usah nanggis cengeng banget sih, ayo Kakak antar” ajak Rizky sambil tersenyum.
            “benarkah?” tanyak Ghina gembira sambil menyekak air matanya dengan punggung tanggannya.
            “iya ayo”
            Ghina pun naik di motor Rizky, sepanjang perjalan Ghina terus mengoceh dan Rizky dengan senang hati menjadi pendenggar yang budiman dan sesekali tersenyum. Setelah menghabiskan waktu selama 20 menit mereka tiba juga di depan rumah Ghina, Ghina langsung turun dan mengucapkan terimakasih dan berpamitan untuk masuk, namun sebelum melangkah Rizky dengan cepat menarik tangan Ghina dan membuat Ghina menoleh kearahnya.
            “eh ada apa Kak?” tanyak Ghina terkejut.
            “aku menyukaimu, aku mau kamu menjadi kekasihku” ucap Rizky sekali terik nafas, dan membuat Ghina cenggong dan diam sambil mencerna kata-kata Rizky yang kurang ia pahami.
            “diam berarti ia, besok aku jemput kamu sampai jumpa” simpul Rizky tersenyum lembut dan membuat Ghina merona, entah apa yang ada dipikiran Ghina dia membalas senyum itu dan menganggukan kepalanya. Dan semejak itu Rizky dan Ghina pun menjadi sepasang kekasih.
            Flas on                        :
            “apa yang kamu pikirkan?” tanyak Rizky yang merasa Ghina dari tadi hanya diam dan memperhatikannya.
            “dasar gak romantic” kata Ghina memandang Rizky namun jangan kan menjawab memberi reaksipun tidak. Rizky masih sibuk dengan laptopnya. Katanya sih tadi mereka makan sia bersama namun sampek di restoran Rizky sibuk dengan laptonya dan melupakan Ghina, Ghina maklum kalau Rizky menggerjakan tugas kuliahnya tapi ini ia sibuk dengan games dan in bukan pertama kalinya hampir setiap mereka berdua Rizky seperti ini. Jangan salahkan Ghina kalau ia merasa bosan bahkan kadang-kadang menganggap Rizky tak mencintainya.
            “oh seseorang datanglah dan bawakan aku bunga atau puisi romantic, kekasih ku benar-benar gak romantic” kata Ghina dengan suara yang sengaja di buat sedih, Rizky hanya melirik sambil tersenyum lalu kembali sibuk dengan gamesnya.
            Setelah kata-kata itu tak ada lagi yang bicara, Ghina rasa percuma saja ia mengeluh toh dari tadi Rizky tidak memperdulikannya. Ghina lebih memilih mengaduk-aduk makannya dari pada ia makan selera makan dan moodnya benar-benar hilang sekarang karena sikap kekasihnya itu. Kini matanya lebih memilih memandang keluar restoran dari pada memperhatikan wajah tampan kekasihnya itu.
            “eh Fahri” Ghina terlihat bersemangat saat melihat sosok seorang pemuda yang ia kenal, Rizky pun sedikit melirik namun kembali kepermainannya yang lebih seru.
            “Ghi? Ya ampun lama gak jumpa” kata laki-laki itu yang tak kalah tampan dari Rizky tanpa di perintahh ia pun langsung menghempaskan pantatnya di kursi dekat Ghina.
            “iya sudah 4 tahun” kata Ghina heboh sendiri dengan wajah berseri.
            “gue pesan dulu ya biar kita enak ngobrol, lapar nie” kata laki-laki yang dipanggil Fahri itu.
            Setelah memesan merekapun mengobrol akrab, dan Rizky sendiri milih diam dan focus pada permainannya. Setidaknya kini Ghina gak bosan karena telah bertemu teman lama mungkin mereka bisa saling melepas rindu pikir Rizky.
            “oh ya Ghi ini siapa dari tadi kita cuekin” kata Fahri menatap Rizky yang tak meperdulikannya, Ghina diam sejenak namun dia mempunyai sebuah ide untuk mengerjai Rizky.
            “orang yang gue kenal” kata Ghina santai.
            ‘deg’
            Risky menghentikan jari-jarinya yang lincah dan sedikit melirik kearah Ghina dan Fahri, dia tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan permainanya. Ghina yang melihat reaksi Rizky langsung memanyunkan bibirnya kesal.
            “lagian dia lagi sibuk” sambung Ghina kesal.
            “oh.. eh Ghi gue dengar loe pacaran sama Kakak senior loe ya?” tanyak Fahri.
            “eh loe dapat gossip dari mana?’ bukannya menjawab Ghina malah balik nanyak.
            “Rudi kemaren gue ketemu dia, loe kan satu SMA sama dia”
            “hahaha dia bisa aja”
            “jawab dong kan kalau loe punya kekasih gue mundur tapi kalau loe single gue bakalan ngejar loe kan sayang cewek cantik di cuekin” kata Fahri, membuat Rizky merasa cemburu mendengar kata-kata itu.
            “hahaha masih sama kayak di SMP loe gombal” kata Ghina tertawa lepas.
            “ya ampun gue bukannya gombal tapi gue kan Cuma mau menjadi salah satu bintang yang indah yang selalu menemani sang bulan yang secantik loe”
            “hahaha hff sayang kekasih gue gak seromatis loe, muji gue aja enggak” kata Ghina melirik kearah Rizky.
            “sudahlah cahaya matahari ku, aku kan ada untuk selalu memujimu” kata Fahri gombal.
            Rasanya sekarang mood Rizky mulai gak baik dari tadi ia mendengar kekasihnya di rayu laki-laki lain membuat dia cemburu juga apalagi di depan dia sendiri. Beberapa kali Rizky menarik nafas berat. Dan kini ia menghentikan permainannya dan mematikan laptop lalu meminum kopi yang sudah dinggin.
            “ayo pulang” ajak Rizky tanpa peduli dengan Fahri, Ghina sendiri berusaha berpamitan tapi Rizky telah menyeretnya kekasir dan membayar makan mereka.
            Di parkiran Ghina melepaskan cengkraman Rizky dan menatap Rizky kesal, mereka bertahan selama 5 menit dengan saling menatap.
            “sudahlah hari ini kamu gak usah antar aku, aku akan pulang sendiri” kata Ghina kesal dan pergi dari parkiran. Rizky tidak mengejar dia Cuma diam di samping mobilnya.

~Oooo~
            ‘dasar gak romantis’ kata itu kembali tergiang di telinga Rizky, dia melirik jam dinding di kamarnya telah menuju pukul Sembilan lewat.
            Risky menarik nafas berat lalu membanting tubuhnya kekasur, dia kembali teringat dengan kejadian tadi siang. Mengingat hal itu membuat dia benar-benar kesal rasanya ingin ia lenyamkan saja laki-laki yang bernama Fahri itu.
            “Kak gue minta minyak rambut sama farfum dikit dong” seseorang menyembulkan kepalanya di pintu kamar Rizky.
            “mau kemana loe jam segini” tanyak Rizky, dan pemuda tadi yang menyembulkan kepalanya langsung masuk ke kamar Rizky.
            “mau buat kejutan buat pacar gue yang ulang tahun  memang loe gak romantic” kata adik Rizky santai sambil merapikan rambutnya.
            “cih dasar” dia kembali teringat kata-kata Ghina tadi siang.
            “aku gak mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga jauh yang aku mau jadi udaramu yang ada di setiap hela nafasmu, maaf aku gak romantic maaf aku gak romantic” Rizky memperhatikan adiknya yang tengah bersenandung di depan cermin.
            “kak gue pamitnya” Adik Rizky pun menghilang dari balik pintu itu.
            Risky mengambil ponsel dan mengetik kata-kata gak romantic, dan mbah google membalasnya yang membuat Rizky tertarik adalah lagu Lyla gak romantic. Dia mengunduh lagu dan liriknya, Rizky mendengarkan lagu itu sambil tersenyum geje sendiri. 4 kali putar dia mendengar lagu itu lalu ia mengambil gitar warna putihnya dan mulai mempelajari lagu itu.
~Oooo~
            Pagi menyapa Rizky pergi kekampus sambil membawa gitar putihnya, di kampus ia langsung masuk kelas pertama dan memperhatikan mata kuliah pertama dengan seksama. Saat makan Rizky mencari Ghina di kelasnya. Saat melihat Ghina tengah mengobrol dengan teman-temannya Rizky tersenyum lembut namun Ghina mengacuhkannya dan lebih memilih menangapi teman laki-lakinya.
            “hff dasar” keluh Rizky, lalu ia menarik sebuah kursi dan duduk di sambil memaku gitarnya, Ghina yang melihat kejadian itu menatap binggung dengan sikap Rizky. Beberapa mahasiswa lainpun mulai tertarik dan mengurumunin tempat itu.
            “tak pernah ku memberi mawar merah atau sebait puisi yang indah ku lihat kau perlahan mulai gerah ku takut kau jadikan ku sejarah bila kau marah janganlah kau pergi tetaplah disini dengar kan aku bernyanyi aku gak mau jadi mataharimu karena itu akan membuat ku jauh aku gak mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga kan  jauh yang aku mau jadi udara mu yang selalu setia di tiap hela nafas mu maaf aku ga romantic maaf aku ga romatis maaf aku ga romatis” mendengar suara merdu Rizky semua terkesima tak terkecuali Ghina yang membeku di tempatnya sekarang.
            “maaf Ghina Alinda aku bukan laki-laki romantic yang kamu ingin kan aku gak pernah memujimu apa lagi hal lain maaf aku ga romantic, satu hal yang perlu kamu tau aku selalu mencintaimu dulu sekarang dan selamanya” kata Rizky tulus sambil memandang lurus kearah Ghina, mahasiswa yang ada di situe pun tersenyum geje.
            “hmm masalah ga romantic aku maafin asalkan kamu ingat ini hari apa”
            “hari kamis” jawab Rizky polos.
            “maksud aku ini ha__”
            “hari jadi kita yang ke 4 tahun”
            “hmm ku kira kau lupa” Ghina tersipu sendiri.
            “oh ternyata Kak Rizky pacar loe uff gue patah hati donk pantas saja loe gak respon saat kita bahas Kak Rizky” goda teman Ghina dan mendorong Ghina kearah Rizky, para senior pun gak kalah heboh saat tau siapa pemenang hati Rizky.
            “mau rayakan hari jadi kita?” tanyak Rizky saat Ghina sudah di depannya.
            “hmm kamu sangat romantic, tapi aku malu” bisik Ghina yang tidak menjawab pertanyaan Rizky.
            “uff romantic salah ga romantic salah”
            “hehehe tapi jangan sibuk dengan games lagi”
            “iya, tapi sesekali gak apa-apa kan?”
            “ya, janji” Ghina pun mangkaetkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rizky.
            “ayo pergi disini memalukan” karta Rizky dan membawa Ghina keluar dari kerumunan yang tengah bersorak itu.
            ‘aku ingin punya kekasih yang romatis, dan hari ini Rizky menjadi kekasih yang sangat romatis menurutku, seharusnya aku selalu bersyukur mempunyai kekasih seperti Rizky yang selalu mencintaiku dan jangan pernah mengatakan dia gak romantis. Aku terlalu buta melihat sekelilingku dan melupakan betapa romatisnya Rizky, dia memang gak pernah mengutarakan dengan kata-kata tapi dia selalu mewujudkan dengan perbuatan ya tuhan kenapa hamba lupa tentang hal itu. Dulu Rizky pernah bolos sekolah hanya untuk mengantar ku pulang karena aku sakit, dia rela kedinginan dan memberi aku jaketnya, rela dimaki perangkat OSIS untuk membela aku yang melanggar peraturan, dan masih banyak hal lain yang ia lakukan. Maaf aku melupakannya hanya kerena kamu tidak pernah mengutarakan kata-kata indah’ curah batin Ghina, lalu ia meraih tangan Rizky dan menggengapnya erat.
            aku akan melakukan apa pun untukmu. Aku mencintaimu maaf baru kali ini aku mengatakan kata itu muliai saat ini aku akan selalu mengatakan kata itu”’ ucap batin Rizky.
            “Ghina” panggil Rizky lembut
            “hmm”
            “ I love you” Rizky menarik Ghina dalam dekapannya Ghian tersenyum bahagia.
            “I love you to”
            ‘rasanya sangat bahagia mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya, semoga saja aku akan sering mendengarnya’ batin Ghina.
                                                                                                                                                                                                                                                END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar