Minggu, 31 Juli 2016

TERIMA KASIH CINTA







Bagi Aiza musim semi adalah musim yang paling indah dari ke 4 musim yang ada di jepang, dia sangat suka musim semi dimana bunga Sakura yang bersurai pink itu bermekaran rasanya Negara jepang benar-benar indah. 2 tahun dia menetap di jepang dan melupakan apa yang telah terjadi di Indonesia, walaupun sangat sulit bagi Aiza melupakan semua itu dan tidak semunya bisa ia lupakan.
            Pagi ini Aiza melangkah sambil bersenandung dan berlari-lari kecil dia terlihat sangat bahagia menyambut musim semi yang selalu ia tunggu.
            ‘bruk’
            Karena terlalu asyik Aiza tak memperhatikan jalan dan ia pun menabrak seseorang yang lebih tinggi dari nya. Dengan cepat Aiza langsung membungkuk kan badanya dan minta maaf pada orang itu. Setelah selesai membungkuk Aiza langsung berdiri tegap dan menatap orang itu, dengan mata terkejut. Rasanya sekarang kakinya membeku di tempat itu, pemuda yang tadi ia tabrak menatapnya tak kalah terkejut dengan tanggan masih setia bersemedi di saku celananya.
            Keduanya diam dalam waktu yang lama, kilasan masa lalupun menari-nari di pikiran mereka berdua.
            “maaf” ucap pemuda itu lalu setelah diam dalam beberapa menit.
            “untuk apa?’ tanyak Aiza menahan tanggisnya.
            “untuk semua kesalahan ku yang telah menyakitimu, aku salah aku mohon berikan aku kesempatan” ucap pemuda itu lirih dan terlihat penyesalan di matanya.
            “hmm semuanya telah berlalu 2 tahun yang lalu kita lupakan saja semuanya” ucap Aiza berusaha tersenyum lembut.
            “aku salah karena telah menduakan mu aku mohon maaf aku menyesal aku salah, 2 tahun aku selalu mencari keberadaanmu” suara baritone itu terdengar bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca.
            “kau menagis Anza?” tanyak Aiza mengelus pundak Anza.
            “aku sangat mencintaimu aku menyesal, adakah kesempatan untuk ku?” tanyak Anza dengan air mata yang sudah gak bisa di bendung lagi.
            “aku akan memberikan kamu kesempatan karena aku juga masih sangat mencintamu Anza”
            “terima kasih cinta kau memberikan aku lagi kesempatan untuk memperbaiki semuanya aku akan melakukan yang terbaik untukmu, aku sadar aku gak akan lengkap tanpa kamu” ucap Anza sambil tersenyum.
            “aku bahagia musim semi menyatukan kita, aku harap kau gak akan pernah menyatiki aku lagi”
            “hmm gak akan aku menyayangimu, sangat sayang, aku gak akan mengulangi semua keselahan ku yang pernah menyakitimu”
            “Azan Asofa aku menyayangimu” Aiza langsung menghambur kepalukan Anza, Anzan menarik sudut bibirnya dan membentuk sebuah senyum yang sangat manis. Bunga sakura yang ada di sepanjang jalan itu pun membuat suasana makin romantic.
            Keduanya nampak sangat bahagia, kesalahan masa lalu dapat mereka lupakan begitu saja walaupun bagi Aiza  masa lalu sangat menyakinkan baginya karena Anza orang yang sangat ia cintai mengkhiantainya dengan menjalani hubungan dengan sahabatnya sendiri. Aiza ingin sekali mendengar alasan apa yang membuat Anza melakukan itu, tapi dia kembali mengingatkan otaknya kalau itu adalah masa lalu ia tidak mau melihat Anza lebih menderita karena dia mengukit masalah itu yang terlihat sangat di sesali Anza dan Aiza sendiri juga merasa sangat sakit jika mengingat masa itu.
            “ada apa dengan mu? Kau ingin menanyakan alasan aku melakukan itu?’ tanyak Anza seolah dapat membaca jalan pikiran Aiza.
            “tidak, aku tidak mau mengingat masa itu lagi, anggap saja kita baru kenal” ucap Aiza kembali memeluk Anza.
            “terima kasih, kau memberikan aku lagi kesempatan itu untuk memperbaiki semuanya” ucap Anza untuk kesekian kalinya.
            “sudah cukup aku gak mau mendengr ucapan terima kasih lagi” keluh Aiza yang masih setia dalam dekapan Anza.
            “hmm lagian aku tau kau sangat menderita aku lihat setiap apa yang kau lakukan di jejaringan social mu, bahkan kau juga pindah sekolah” sambung Aiza kecil namun masih bisa didengar Aiza.
            “dasar curang” ucap Anza mengeratkan pelukannya, dan keduanya pun tersenyum bahagia
                                                                                                                                    END

KAMULAH TAKDIRKU










Jatuh cinta, bahagia dan tersakiti itu terdiri dalam satu paket, melupakan itu akan sedikit sulit jika dalam sebuah hubungan mempunyai banyak kenangan yang membahagiakan. Untuk melupakan kita perlu jatuh cinta lagi dan memiliki lagi seseorang yang ingin kita jaga selamanya. Kadang kala untuk melupakan membuat kita terpuruk  kita sulit memulai kisah yang baru karena bayang-bayang yang lalu selalu menghiasi ingatan kita.
            Kita harus mulai berkelana lagi dan mulai mencari sosok orang yang bisa membuat kita kembali merasakan indahnya cinta. Dan orang yang bisa membuat kita melupakan rasa sakit di masa lalu,  orang yang bisa membuat kita kembali merasakan rasa cinta yang dulu telah hilang kini tersenyum lagi, seseorang yang membuat kita seindah bunga di musim semi yang tersenyum menatap indahnya dunia.
            Kadang kita yang pernah merasakan sakit akan sulit mempercayai kalau orang seperti itu ada, orang yang akan mempu meneranggi seluruh jiwa kita dan membawa kedamain dalam diri kita. Namun, bagi seorang Raka itu semua adalah sebuah kenyataan dia telah berhasil mendapatkan seseorang seperti itu orang yang mampu membuat rasa cinta yang telah lama terkubur dalam dirinya kini kembali dan membuat dia berhenti berkelana mencari cinta sejatinya. Resah yang ia rasakan kini dapat ia bagi dengan istrinya__ralat masih calon istrinya.
            “Raka loe udah siap penghulu udah nunggu tue” seseorang mengejutkan Raka yang tengah melamunkan wajah lugu calon istrinya Rossa.
            “hmm iya gue udah siap” jawab Raka diapun keluar dari toilet mesjid dan menuju kedalam mesjid.
            Setiba disana ia langsung duduk di depan Papanya Rossa dan juga penghulu dan juga beberapa orang saksi, Raka melihat keselilingnya namun Rossa tidak terlihat disana. Namun, hal itu gak membuat dia khawatir kerena sekarang Rossa pasti berada di sini hanya saja mereka belum bisa ketemu karena belum sah. Sebelum Raka mengucapkan kata-kata saklar itu Raka menarik nafas dalam, lalu dengan sekali tarik nafas dia mampu mengucap kata-kata itu dengan baik dan lantang. Semua orang yang berada disana mengucap syukur dan tersenyum bahagia, setelah memanjatkan doa Rossa pun keluar, dia nampak cantik dengan gaun pengatinnya Raka terpaku melihat istrinya itu.
            Rossa duduk di samping Raka, lalu dengan lembut Raka menyium jidat Rossa semua pun tersenyum bahagia melihat tingkah pengatin baru itu. Setelah adegan itu keduanya pun menandatangan beberapa surat juga buku nikah mereka yang paling penting tentunya.
            “kau sekarang mejadi istriku, terima kasih buat semuanya kau telah membuat aku melupakan semua kejadian masa lalu ku dan mengembalikan rasa cintaku dan mengehentikan aku berkelana” ucap Raka lembut dan kembali mengecup jidat Rossa.
            “itu semua terjadi karena kamulah takdirku, tuhan ngirim kamu yang berbeda untuk ku” Rossa tersenyum lembut pada Raka.
            “kau tempat ku berlabuh setelah sekian lama aku menantimu, yakinlah cinta kita akan abadi selamanya. Kamulah takdir ku Rossa” Rakapun merangkul Rossa dengan rasa bahagia.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                END                                                  

GOOD BYE



Askan Prasantio seorang pemuda yang dulunya sangat hangat, dia rela melakukan apapun demi orang yang ia cintai, berbagi segala rasa dengannya. Namun, semuanya sekarang berubah ia menjadi sosok yang sangat tempremental, marah-marah memaki dan sebagianya kini menjadi cirri khas seorang Askan Prasantio. Sekarang dia benar-benar Askan yang berebeda bahkan Adelia Annasofa yang posisinya sebagia seorang kekasih yang sangat di cintai Askan kini lebih memilih menjauh dari Askan.
            Segala cara di lakukan Adelia untuk pergi dari kekasih yang sangat ia cintai  namun apa daya rasa cinta yang begitu besar membuat Adelia selalu kembali pada Askan. Adelia bukan tepikal perempuan yang tega melepaskan orang yang ia cintai begitu saja, apalagi Adelia tau apa penyebab sosok hangat dalam diri Askan kini lenyam, tapi apa daya Askan lebih memilih mendiami Adelia, mengacuhkannya dan menjauhi Adelia bahkan sekarang Adelia tidak tau dimana keberadaan sang kekasih. Beberapa minggu lalu Askan pergi entah kemana tanpa berpamit padanya, jujur saja saat ini Adelia sangat merindukan Askan dia memang ingin pergi dan menjauh dari Askan, tapi entah rasa apa ini dia merasa ada yang hilang dari dirinya saat Askan menghilang.
            Dan di malam yang sunyi ini Adelia tengah duduk di tempat yang biasa ia datangi bersama Askan dulu, saat Askan masih menjadi sosok yang hangat. Adelia duduk sambil memandang lurus ke danau di depannya, rasanya sekarang Adelia tengah melihat masa lalunya bersama Askan di sini.
            “kenapa Askan? Apa susahnya kamu berbagi rasa sakitmu bersamaku” ucap Adelia lirih yang entah pada siapa.
            Malam terasa makin dingin sekarang, namun Adelia masih duduk di sana ia memeluk dirinya sendiri seakan mencari kehangatan. Adelia menatap langit yang kini terlihat bintang-bintang yang tadi sangat indah menemani sang bulan kini mulai tertutup awan, mungkin sekarang sedang mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Namun, Adelia masih ingin di sana dia masih merindukan Askan.
            ‘krek’
            Terdengar rantai kering yang sepertinya di injak seseorang, Adelia memutar badanya dia ingin tau siapa orang yang berada di belakang sekarang. Adelia menatap sendu pada sosok orang itu, bibirnya terasa beku matanya memandang dalam kemata yang sangat ia rindukan disana Adelia dapat melihat jelas ada sedikit kerinduan dalam mata pemuda itu.
            “Askan” panggil Adelia lirih, dia masih beku di pinggir danau air mata yang sedari tadi di tahannya tapi kini tidak dapat di bendung lagi. Askan yang melihat Adelia mulai meneteskan air matanya, dia hanya diam lalu membalikkan padanya dan siap untuk meninggalkan danau.
            “kenapa? Hmm kenapa Askan apa kau pikir di dunia ini hanya kamu yang menderita? Kau pergi meninggalkan aku begitu saja, apa kamu pikir dengan kau pergi dan sembunyi masalah yang tengah kamu hadapi bisa kamu selesaikan hmm? Apa dengan kamu mengunci pintu hati mu dan menganggap semua orang yang berada di sisi kamu itu gak pernah ada semua akan baik-baik saja hik..hiks kamu kejam hiks” teriak Adelia panjang dengan dia hiasi isak tanggisnya, namun Askan hanya mematung tanpa berkata apa-apa.
            “kau bahkan mengacuhkan aku kau diam kan aku dan apa sekarang kamu ninggalin aku, apa kau pikir aku bahagia? Aku sangat menderita Askan, kau tidak percaya tanyak pada semuanya. Aku memang sangat hiks..hiks ingin pergi darimu setelah apa yang terjadi dan apa yang kamu lakukan pada ku hiks…hiks” Adelia kembali terisak.
            “kamu tidak mengerti Adelia” ucap Askan lalu tanpa menoleh pada Adelia.
            “apa yang tidak aku mengerti, sekarang kau hanya lagi berduka atas kematian adik dan ayah mu dan itu bukan salahmu Askan” kata Adelia.
            “apa? Bukan salahku? Aku yang memaksa Papa menjemputku aku yang memaksa Papa untuk membawa Dafa aku juga yang membuat kecelakaan itu terjadi kalau saja aku tidak menganggu Dafa dia gak akan mungkin tiba-tiba menutup mata Papah hingga kecelakaan itu terjadi dan apa sekarang Mamah menjadi gila karena kehilangan mereka” jelas Askan dengan emosi dan sedikit menggeraskan suaranya, dengan sekarang ia menatap Adelia.
            “tapi aku ada disini, kita akan lalui  ini bersama-sama aku akan selalu ada untukmu” ucap Adelia dan sekarang ia mulai mendekat pada Askan.
            “pergilah! Aku tidak ingin kamu mendengar kata-kata yang lebih kasar dari ku” ucap Askan.
            “tidak kita akan melalui ini bersama-sama” ucap Adelia.
            “tidak”
            “kita pasti bisa percayalah” yakin Adelia.
            “dasar cerewet gak tau malu ku bilang pergi kau harus pergi, pergi kau dari hidupku seharusnya dari dulu kita tak pernah bertemu” ucap Askan dan pergi meninggalka Adelia yang kembali terisak.
            Bahkan alam kini mendukungnya hujan turun dengan deras dan membuat air mata yang membanjiri pipinya tak akan terlihat oleh siappun. Adelia terus memandang kedepan dimana Askan yang kini makin menjauh dari pandangannya. Tiba-tiba langkah kaki Adelia melangkah dan lari mengejar Akan dia berusaha menghentikan Askan dengan meneriaki namanya. Namun, apa daya langkahnya kalah cepat dari Askan kini Askan sudah berada di depan mobil nya dan dia akan benar-benar pergi, tapi Adelia tidak mau menyerah dia mengejar Askan dengan sekuat tenaga.
            ‘bruk’
            Kejadian itu begitu cepat, Askan menghentikan mobilnya dia menoleh kebelakang matanya terbelalak kaget dia turun dari mobilnya dan berlari menerobos hujan untuk melihat gadis yang ia cintai tergelatak tanpa daya dengan bersimpah darah.
            “A__s__kan” panggil Adelia saat Askan telah disisinya dan menggenggap tangganya, tanggan yang  sangat dirindukan Adelia.
            “aku akan membawa kamu kerumah sakit” kata Askan.
            “aku akan pergi aku gak akan bisa melupakan kamu mungin aku akan pergi dengan cara ini agar aku tidak kembali lagi, aku sudah berusaha menghapus ingatan ku tentangmu tapi aku tidak bisa. Hff i_i_ini cara ya__yang a__akan mem__buat aku hff pe__pe__pergi darimu” ungkap Adelia dengan sisa tenaganya.
            “tidak jangan katakan yang bukan-bukan” lirih dan mungkin kalau saja tidak hujan kita akan melihat air mata menghiasi pipi Askan.
            “i__ini bukan sa__sa__salahmu  aku men__ci__ntaimu se__lamnya. Se__lamat ti__ti__ti__tinggal” seketika tangan yang dingengam Askan lemah.
            “Adeliaaaaaaaaaa” teriak Askan sekeras mungkin. Dan untuk kedua kalinya dia membuat dirinya menyesal dengan apa yang ia lakukan. Menyesal percuma saja karena semua telah terjadi untukyang kedua kalinya ia membuat orang yang ia cintai meninggalkan ia selamanya.

                                                                                                                                                            END  

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

GAK ROMANTIS



Gadis mana sih yang gak pengen mendapat bunga, puisi dari kekasihnya atau paling tidak pujian. Namun, bagi gadis yang memiliki nama lengkap Ghina Alinda itu semua hanya mimpi semata bagaimana tidak dia sudah berpacaran hampir 4 tahun, tapi dia gak pernah di puji apa lagi hal lain. Mungkin ini salahnya karena telah jatuh cinta pada seorang pemuda yang super duper cuek, bahkan Ghina kadang-kadang merasakan kalau kekasihnya itu lupa kalau ia mempunyai kekasih. Ghina sendiri gak tau apa yang membuat dia mencintai pemuda yang memiliki nama lengkap Rizky Alando itu, padahal saat Rizky menyatakan cintanya saja itu lebih mirip sebuah perintah gak ada kata-kata romantic sama sekali.
            Flas Back       :
            Ghina duduk di depan pos satpam menunggu jemputan, jam tanggannya telah menuju pukul 3 lewat tapi Kakaknya belum juga menjemput Ghina. Sekolah makin sepi dan itu makin terlihat angker, namun Ghina masih bisa bernapas lega karena di dalam gedung sekolah masih ada beberapa guru juga perangkat OSIS yang Ghina liat tadi menuju ruang rapat mereka.
            Kembali Ghina melirik jam tanggannya yang kini menuju jam setengah 4, dan beberapa orang telah keluar dari gedung sekolah yang ia yakini itu perangkat OSIS tadi juga guru-guru.
            “eh Ghina belum pulang?” suara baritone itu sangat familiar di telinga Ghina, dia menoleh dan menatap orang itu yang tengah memandangnya.
            “Kak Rizky, Ghina belum di jemput” kata Ghina dengan suara bergetar dan pipinya langsung di hiasi air mata.
            “oh gak usah nanggis cengeng banget sih, ayo Kakak antar” ajak Rizky sambil tersenyum.
            “benarkah?” tanyak Ghina gembira sambil menyekak air matanya dengan punggung tanggannya.
            “iya ayo”
            Ghina pun naik di motor Rizky, sepanjang perjalan Ghina terus mengoceh dan Rizky dengan senang hati menjadi pendenggar yang budiman dan sesekali tersenyum. Setelah menghabiskan waktu selama 20 menit mereka tiba juga di depan rumah Ghina, Ghina langsung turun dan mengucapkan terimakasih dan berpamitan untuk masuk, namun sebelum melangkah Rizky dengan cepat menarik tangan Ghina dan membuat Ghina menoleh kearahnya.
            “eh ada apa Kak?” tanyak Ghina terkejut.
            “aku menyukaimu, aku mau kamu menjadi kekasihku” ucap Rizky sekali terik nafas, dan membuat Ghina cenggong dan diam sambil mencerna kata-kata Rizky yang kurang ia pahami.
            “diam berarti ia, besok aku jemput kamu sampai jumpa” simpul Rizky tersenyum lembut dan membuat Ghina merona, entah apa yang ada dipikiran Ghina dia membalas senyum itu dan menganggukan kepalanya. Dan semejak itu Rizky dan Ghina pun menjadi sepasang kekasih.
            Flas on                        :
            “apa yang kamu pikirkan?” tanyak Rizky yang merasa Ghina dari tadi hanya diam dan memperhatikannya.
            “dasar gak romantic” kata Ghina memandang Rizky namun jangan kan menjawab memberi reaksipun tidak. Rizky masih sibuk dengan laptopnya. Katanya sih tadi mereka makan sia bersama namun sampek di restoran Rizky sibuk dengan laptonya dan melupakan Ghina, Ghina maklum kalau Rizky menggerjakan tugas kuliahnya tapi ini ia sibuk dengan games dan in bukan pertama kalinya hampir setiap mereka berdua Rizky seperti ini. Jangan salahkan Ghina kalau ia merasa bosan bahkan kadang-kadang menganggap Rizky tak mencintainya.
            “oh seseorang datanglah dan bawakan aku bunga atau puisi romantic, kekasih ku benar-benar gak romantic” kata Ghina dengan suara yang sengaja di buat sedih, Rizky hanya melirik sambil tersenyum lalu kembali sibuk dengan gamesnya.
            Setelah kata-kata itu tak ada lagi yang bicara, Ghina rasa percuma saja ia mengeluh toh dari tadi Rizky tidak memperdulikannya. Ghina lebih memilih mengaduk-aduk makannya dari pada ia makan selera makan dan moodnya benar-benar hilang sekarang karena sikap kekasihnya itu. Kini matanya lebih memilih memandang keluar restoran dari pada memperhatikan wajah tampan kekasihnya itu.
            “eh Fahri” Ghina terlihat bersemangat saat melihat sosok seorang pemuda yang ia kenal, Rizky pun sedikit melirik namun kembali kepermainannya yang lebih seru.
            “Ghi? Ya ampun lama gak jumpa” kata laki-laki itu yang tak kalah tampan dari Rizky tanpa di perintahh ia pun langsung menghempaskan pantatnya di kursi dekat Ghina.
            “iya sudah 4 tahun” kata Ghina heboh sendiri dengan wajah berseri.
            “gue pesan dulu ya biar kita enak ngobrol, lapar nie” kata laki-laki yang dipanggil Fahri itu.
            Setelah memesan merekapun mengobrol akrab, dan Rizky sendiri milih diam dan focus pada permainannya. Setidaknya kini Ghina gak bosan karena telah bertemu teman lama mungkin mereka bisa saling melepas rindu pikir Rizky.
            “oh ya Ghi ini siapa dari tadi kita cuekin” kata Fahri menatap Rizky yang tak meperdulikannya, Ghina diam sejenak namun dia mempunyai sebuah ide untuk mengerjai Rizky.
            “orang yang gue kenal” kata Ghina santai.
            ‘deg’
            Risky menghentikan jari-jarinya yang lincah dan sedikit melirik kearah Ghina dan Fahri, dia tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan permainanya. Ghina yang melihat reaksi Rizky langsung memanyunkan bibirnya kesal.
            “lagian dia lagi sibuk” sambung Ghina kesal.
            “oh.. eh Ghi gue dengar loe pacaran sama Kakak senior loe ya?” tanyak Fahri.
            “eh loe dapat gossip dari mana?’ bukannya menjawab Ghina malah balik nanyak.
            “Rudi kemaren gue ketemu dia, loe kan satu SMA sama dia”
            “hahaha dia bisa aja”
            “jawab dong kan kalau loe punya kekasih gue mundur tapi kalau loe single gue bakalan ngejar loe kan sayang cewek cantik di cuekin” kata Fahri, membuat Rizky merasa cemburu mendengar kata-kata itu.
            “hahaha masih sama kayak di SMP loe gombal” kata Ghina tertawa lepas.
            “ya ampun gue bukannya gombal tapi gue kan Cuma mau menjadi salah satu bintang yang indah yang selalu menemani sang bulan yang secantik loe”
            “hahaha hff sayang kekasih gue gak seromatis loe, muji gue aja enggak” kata Ghina melirik kearah Rizky.
            “sudahlah cahaya matahari ku, aku kan ada untuk selalu memujimu” kata Fahri gombal.
            Rasanya sekarang mood Rizky mulai gak baik dari tadi ia mendengar kekasihnya di rayu laki-laki lain membuat dia cemburu juga apalagi di depan dia sendiri. Beberapa kali Rizky menarik nafas berat. Dan kini ia menghentikan permainannya dan mematikan laptop lalu meminum kopi yang sudah dinggin.
            “ayo pulang” ajak Rizky tanpa peduli dengan Fahri, Ghina sendiri berusaha berpamitan tapi Rizky telah menyeretnya kekasir dan membayar makan mereka.
            Di parkiran Ghina melepaskan cengkraman Rizky dan menatap Rizky kesal, mereka bertahan selama 5 menit dengan saling menatap.
            “sudahlah hari ini kamu gak usah antar aku, aku akan pulang sendiri” kata Ghina kesal dan pergi dari parkiran. Rizky tidak mengejar dia Cuma diam di samping mobilnya.

~Oooo~
            ‘dasar gak romantis’ kata itu kembali tergiang di telinga Rizky, dia melirik jam dinding di kamarnya telah menuju pukul Sembilan lewat.
            Risky menarik nafas berat lalu membanting tubuhnya kekasur, dia kembali teringat dengan kejadian tadi siang. Mengingat hal itu membuat dia benar-benar kesal rasanya ingin ia lenyamkan saja laki-laki yang bernama Fahri itu.
            “Kak gue minta minyak rambut sama farfum dikit dong” seseorang menyembulkan kepalanya di pintu kamar Rizky.
            “mau kemana loe jam segini” tanyak Rizky, dan pemuda tadi yang menyembulkan kepalanya langsung masuk ke kamar Rizky.
            “mau buat kejutan buat pacar gue yang ulang tahun  memang loe gak romantic” kata adik Rizky santai sambil merapikan rambutnya.
            “cih dasar” dia kembali teringat kata-kata Ghina tadi siang.
            “aku gak mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga jauh yang aku mau jadi udaramu yang ada di setiap hela nafasmu, maaf aku gak romantic maaf aku gak romantic” Rizky memperhatikan adiknya yang tengah bersenandung di depan cermin.
            “kak gue pamitnya” Adik Rizky pun menghilang dari balik pintu itu.
            Risky mengambil ponsel dan mengetik kata-kata gak romantic, dan mbah google membalasnya yang membuat Rizky tertarik adalah lagu Lyla gak romantic. Dia mengunduh lagu dan liriknya, Rizky mendengarkan lagu itu sambil tersenyum geje sendiri. 4 kali putar dia mendengar lagu itu lalu ia mengambil gitar warna putihnya dan mulai mempelajari lagu itu.
~Oooo~
            Pagi menyapa Rizky pergi kekampus sambil membawa gitar putihnya, di kampus ia langsung masuk kelas pertama dan memperhatikan mata kuliah pertama dengan seksama. Saat makan Rizky mencari Ghina di kelasnya. Saat melihat Ghina tengah mengobrol dengan teman-temannya Rizky tersenyum lembut namun Ghina mengacuhkannya dan lebih memilih menangapi teman laki-lakinya.
            “hff dasar” keluh Rizky, lalu ia menarik sebuah kursi dan duduk di sambil memaku gitarnya, Ghina yang melihat kejadian itu menatap binggung dengan sikap Rizky. Beberapa mahasiswa lainpun mulai tertarik dan mengurumunin tempat itu.
            “tak pernah ku memberi mawar merah atau sebait puisi yang indah ku lihat kau perlahan mulai gerah ku takut kau jadikan ku sejarah bila kau marah janganlah kau pergi tetaplah disini dengar kan aku bernyanyi aku gak mau jadi mataharimu karena itu akan membuat ku jauh aku gak mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga kan  jauh yang aku mau jadi udara mu yang selalu setia di tiap hela nafas mu maaf aku ga romantic maaf aku ga romatis maaf aku ga romatis” mendengar suara merdu Rizky semua terkesima tak terkecuali Ghina yang membeku di tempatnya sekarang.
            “maaf Ghina Alinda aku bukan laki-laki romantic yang kamu ingin kan aku gak pernah memujimu apa lagi hal lain maaf aku ga romantic, satu hal yang perlu kamu tau aku selalu mencintaimu dulu sekarang dan selamanya” kata Rizky tulus sambil memandang lurus kearah Ghina, mahasiswa yang ada di situe pun tersenyum geje.
            “hmm masalah ga romantic aku maafin asalkan kamu ingat ini hari apa”
            “hari kamis” jawab Rizky polos.
            “maksud aku ini ha__”
            “hari jadi kita yang ke 4 tahun”
            “hmm ku kira kau lupa” Ghina tersipu sendiri.
            “oh ternyata Kak Rizky pacar loe uff gue patah hati donk pantas saja loe gak respon saat kita bahas Kak Rizky” goda teman Ghina dan mendorong Ghina kearah Rizky, para senior pun gak kalah heboh saat tau siapa pemenang hati Rizky.
            “mau rayakan hari jadi kita?” tanyak Rizky saat Ghina sudah di depannya.
            “hmm kamu sangat romantic, tapi aku malu” bisik Ghina yang tidak menjawab pertanyaan Rizky.
            “uff romantic salah ga romantic salah”
            “hehehe tapi jangan sibuk dengan games lagi”
            “iya, tapi sesekali gak apa-apa kan?”
            “ya, janji” Ghina pun mangkaetkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rizky.
            “ayo pergi disini memalukan” karta Rizky dan membawa Ghina keluar dari kerumunan yang tengah bersorak itu.
            ‘aku ingin punya kekasih yang romatis, dan hari ini Rizky menjadi kekasih yang sangat romatis menurutku, seharusnya aku selalu bersyukur mempunyai kekasih seperti Rizky yang selalu mencintaiku dan jangan pernah mengatakan dia gak romantis. Aku terlalu buta melihat sekelilingku dan melupakan betapa romatisnya Rizky, dia memang gak pernah mengutarakan dengan kata-kata tapi dia selalu mewujudkan dengan perbuatan ya tuhan kenapa hamba lupa tentang hal itu. Dulu Rizky pernah bolos sekolah hanya untuk mengantar ku pulang karena aku sakit, dia rela kedinginan dan memberi aku jaketnya, rela dimaki perangkat OSIS untuk membela aku yang melanggar peraturan, dan masih banyak hal lain yang ia lakukan. Maaf aku melupakannya hanya kerena kamu tidak pernah mengutarakan kata-kata indah’ curah batin Ghina, lalu ia meraih tangan Rizky dan menggengapnya erat.
            aku akan melakukan apa pun untukmu. Aku mencintaimu maaf baru kali ini aku mengatakan kata itu muliai saat ini aku akan selalu mengatakan kata itu”’ ucap batin Rizky.
            “Ghina” panggil Rizky lembut
            “hmm”
            “ I love you” Rizky menarik Ghina dalam dekapannya Ghian tersenyum bahagia.
            “I love you to”
            ‘rasanya sangat bahagia mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya, semoga saja aku akan sering mendengarnya’ batin Ghina.
                                                                                                                                                                                                                                                END