Gadis mana sih
yang gak pengen mendapat bunga, puisi dari kekasihnya atau paling tidak pujian.
Namun, bagi gadis yang memiliki nama lengkap Ghina Alinda itu semua hanya mimpi
semata bagaimana tidak dia sudah berpacaran hampir 4 tahun, tapi dia gak pernah
di puji apa lagi hal lain. Mungkin ini salahnya karena telah jatuh cinta pada
seorang pemuda yang super duper cuek, bahkan Ghina kadang-kadang merasakan
kalau kekasihnya itu lupa kalau ia mempunyai kekasih. Ghina sendiri gak tau apa
yang membuat dia mencintai pemuda yang memiliki nama lengkap Rizky Alando itu,
padahal saat Rizky menyatakan cintanya saja itu lebih mirip sebuah perintah gak
ada kata-kata romantic sama sekali.
Flas
Back :
Ghina duduk di depan pos satpam
menunggu jemputan, jam tanggannya telah menuju pukul 3 lewat tapi Kakaknya
belum juga menjemput Ghina. Sekolah makin sepi dan itu makin terlihat angker,
namun Ghina masih bisa bernapas lega karena di dalam gedung sekolah masih ada
beberapa guru juga perangkat OSIS yang Ghina liat tadi menuju ruang rapat
mereka.
Kembali Ghina melirik jam tanggannya
yang kini menuju jam setengah 4, dan beberapa orang telah keluar dari gedung
sekolah yang ia yakini itu perangkat OSIS tadi juga guru-guru.
“eh Ghina belum pulang?” suara
baritone itu sangat familiar di
telinga Ghina, dia menoleh dan menatap orang itu yang tengah memandangnya.
“Kak Rizky, Ghina belum di jemput”
kata Ghina dengan suara bergetar dan pipinya langsung di hiasi air mata.
“oh gak usah nanggis cengeng banget
sih, ayo Kakak antar” ajak Rizky sambil tersenyum.
“benarkah?” tanyak Ghina gembira
sambil menyekak air matanya dengan punggung tanggannya.
“iya ayo”
Ghina pun naik di motor Rizky,
sepanjang perjalan Ghina terus mengoceh dan Rizky dengan senang hati menjadi
pendenggar yang budiman dan sesekali tersenyum. Setelah menghabiskan waktu
selama 20 menit mereka tiba juga di depan rumah Ghina, Ghina langsung turun dan
mengucapkan terimakasih dan berpamitan untuk masuk, namun sebelum melangkah
Rizky dengan cepat menarik tangan Ghina dan membuat Ghina menoleh kearahnya.
“eh ada apa Kak?” tanyak Ghina
terkejut.
“aku menyukaimu, aku mau kamu
menjadi kekasihku” ucap Rizky sekali terik nafas, dan membuat Ghina cenggong
dan diam sambil mencerna kata-kata Rizky yang kurang ia pahami.
“diam berarti ia, besok aku jemput
kamu sampai jumpa” simpul Rizky tersenyum lembut dan membuat Ghina merona,
entah apa yang ada dipikiran Ghina dia membalas senyum itu dan menganggukan
kepalanya. Dan semejak itu Rizky dan Ghina pun menjadi sepasang kekasih.
Flas
on :
“apa yang kamu pikirkan?” tanyak
Rizky yang merasa Ghina dari tadi hanya diam dan memperhatikannya.
“dasar gak romantic” kata Ghina
memandang Rizky namun jangan kan menjawab memberi reaksipun tidak. Rizky masih
sibuk dengan laptopnya. Katanya sih tadi mereka makan sia bersama namun sampek
di restoran Rizky sibuk dengan laptonya dan melupakan Ghina, Ghina maklum kalau
Rizky menggerjakan tugas kuliahnya tapi ini ia sibuk dengan games dan in bukan
pertama kalinya hampir setiap mereka berdua Rizky seperti ini. Jangan salahkan
Ghina kalau ia merasa bosan bahkan kadang-kadang menganggap Rizky tak
mencintainya.
“oh seseorang datanglah dan bawakan
aku bunga atau puisi romantic, kekasih ku benar-benar gak romantic” kata Ghina
dengan suara yang sengaja di buat sedih, Rizky hanya melirik sambil tersenyum
lalu kembali sibuk dengan gamesnya.
Setelah kata-kata itu tak ada lagi
yang bicara, Ghina rasa percuma saja ia mengeluh toh dari tadi Rizky tidak
memperdulikannya. Ghina lebih memilih mengaduk-aduk makannya dari pada ia makan
selera makan dan moodnya benar-benar
hilang sekarang karena sikap kekasihnya itu. Kini matanya lebih memilih
memandang keluar restoran dari pada memperhatikan wajah tampan kekasihnya itu.
“eh Fahri” Ghina terlihat
bersemangat saat melihat sosok seorang pemuda yang ia kenal, Rizky pun sedikit
melirik namun kembali kepermainannya yang lebih seru.
“Ghi? Ya ampun lama gak jumpa” kata
laki-laki itu yang tak kalah tampan dari Rizky tanpa di perintahh ia pun
langsung menghempaskan pantatnya di kursi dekat Ghina.
“iya sudah 4 tahun” kata Ghina heboh
sendiri dengan wajah berseri.
“gue pesan dulu ya biar kita enak
ngobrol, lapar nie” kata laki-laki yang dipanggil Fahri itu.
Setelah memesan merekapun mengobrol
akrab, dan Rizky sendiri milih diam dan focus pada permainannya. Setidaknya
kini Ghina gak bosan karena telah bertemu teman lama mungkin mereka bisa saling
melepas rindu pikir Rizky.
“oh ya Ghi ini siapa dari tadi kita
cuekin” kata Fahri menatap Rizky yang tak meperdulikannya, Ghina diam sejenak
namun dia mempunyai sebuah ide untuk mengerjai Rizky.
“orang yang gue kenal” kata Ghina
santai.
‘deg’
Risky menghentikan jari-jarinya yang
lincah dan sedikit melirik kearah Ghina dan Fahri, dia tersenyum tipis lalu
kembali melanjutkan permainanya. Ghina yang melihat reaksi Rizky langsung
memanyunkan bibirnya kesal.
“lagian dia lagi sibuk” sambung Ghina
kesal.
“oh.. eh Ghi gue dengar loe pacaran
sama Kakak senior loe ya?” tanyak Fahri.
“eh loe dapat gossip dari mana?’
bukannya menjawab Ghina malah balik nanyak.
“Rudi kemaren gue ketemu dia, loe
kan satu SMA sama dia”
“hahaha dia bisa aja”
“jawab dong kan kalau loe punya
kekasih gue mundur tapi kalau loe single
gue bakalan ngejar loe kan sayang cewek cantik di cuekin” kata Fahri, membuat
Rizky merasa cemburu mendengar kata-kata itu.
“hahaha masih sama kayak di SMP loe
gombal” kata Ghina tertawa lepas.
“ya ampun gue bukannya gombal tapi
gue kan Cuma mau menjadi salah satu bintang yang indah yang selalu menemani
sang bulan yang secantik loe”
“hahaha hff sayang kekasih gue gak
seromatis loe, muji gue aja enggak” kata Ghina melirik kearah Rizky.
“sudahlah cahaya matahari ku, aku
kan ada untuk selalu memujimu” kata Fahri gombal.
Rasanya sekarang mood Rizky mulai gak baik dari tadi ia mendengar kekasihnya di
rayu laki-laki lain membuat dia cemburu juga apalagi di depan dia sendiri.
Beberapa kali Rizky menarik nafas berat. Dan kini ia menghentikan permainannya
dan mematikan laptop lalu meminum kopi yang sudah dinggin.
“ayo pulang” ajak Rizky tanpa peduli
dengan Fahri, Ghina sendiri berusaha berpamitan tapi Rizky telah menyeretnya
kekasir dan membayar makan mereka.
Di parkiran Ghina melepaskan
cengkraman Rizky dan menatap Rizky kesal, mereka bertahan selama 5 menit dengan
saling menatap.
“sudahlah hari ini kamu gak usah
antar aku, aku akan pulang sendiri” kata Ghina kesal dan pergi dari parkiran.
Rizky tidak mengejar dia Cuma diam di samping mobilnya.
~Oooo~
‘dasar gak romantis’ kata itu kembali
tergiang di telinga Rizky, dia melirik jam dinding di kamarnya telah menuju
pukul Sembilan lewat.
Risky menarik nafas berat lalu
membanting tubuhnya kekasur, dia kembali teringat dengan kejadian tadi siang.
Mengingat hal itu membuat dia benar-benar kesal rasanya ingin ia lenyamkan saja
laki-laki yang bernama Fahri itu.
“Kak gue minta minyak rambut sama
farfum dikit dong” seseorang menyembulkan kepalanya di pintu kamar Rizky.
“mau kemana loe jam segini” tanyak
Rizky, dan pemuda tadi yang menyembulkan kepalanya langsung masuk ke kamar
Rizky.
“mau buat kejutan buat pacar gue
yang ulang tahun memang loe gak
romantic” kata adik Rizky santai sambil merapikan rambutnya.
“cih dasar” dia kembali teringat
kata-kata Ghina tadi siang.
“aku
gak mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga jauh yang aku mau jadi
udaramu yang ada di setiap hela nafasmu, maaf aku gak romantic maaf aku gak
romantic” Rizky memperhatikan adiknya yang tengah bersenandung di depan
cermin.
“kak gue pamitnya” Adik Rizky pun
menghilang dari balik pintu itu.
Risky mengambil ponsel dan mengetik
kata-kata gak romantic, dan mbah google
membalasnya yang membuat Rizky tertarik adalah lagu Lyla gak romantic. Dia
mengunduh lagu dan liriknya, Rizky mendengarkan lagu itu sambil tersenyum geje
sendiri. 4 kali putar dia mendengar lagu itu lalu ia mengambil gitar warna
putihnya dan mulai mempelajari lagu itu.
~Oooo~
Pagi menyapa Rizky pergi kekampus
sambil membawa gitar putihnya, di kampus ia langsung masuk kelas pertama dan memperhatikan
mata kuliah pertama dengan seksama. Saat makan Rizky mencari Ghina di kelasnya.
Saat melihat Ghina tengah mengobrol dengan teman-temannya Rizky tersenyum
lembut namun Ghina mengacuhkannya dan lebih memilih menangapi teman
laki-lakinya.
“hff dasar” keluh Rizky, lalu ia
menarik sebuah kursi dan duduk di sambil memaku gitarnya, Ghina yang melihat
kejadian itu menatap binggung dengan sikap Rizky. Beberapa mahasiswa lainpun
mulai tertarik dan mengurumunin tempat itu.
“tak pernah ku memberi mawar merah atau
sebait puisi yang indah ku lihat kau perlahan mulai gerah ku takut kau jadikan
ku sejarah bila kau marah janganlah kau pergi tetaplah disini dengar kan aku
bernyanyi aku gak mau jadi mataharimu karena itu akan membuat ku jauh aku gak
mau jadi bintang-bintang mu walau indah itu juga kan jauh yang aku mau jadi udara mu yang selalu
setia di tiap hela nafas mu maaf aku ga romantic maaf aku ga romatis maaf aku
ga romatis” mendengar suara merdu Rizky semua terkesima tak terkecuali
Ghina yang membeku di tempatnya sekarang.
“maaf Ghina Alinda aku bukan
laki-laki romantic yang kamu ingin kan aku gak pernah memujimu apa lagi hal
lain maaf aku ga romantic, satu hal yang perlu kamu tau aku selalu mencintaimu
dulu sekarang dan selamanya” kata Rizky tulus sambil memandang lurus kearah
Ghina, mahasiswa yang ada di situe pun tersenyum geje.
“hmm masalah ga romantic aku maafin
asalkan kamu ingat ini hari apa”
“hari kamis” jawab Rizky polos.
“maksud aku ini ha__”
“hari jadi kita yang ke 4 tahun”
“hmm ku kira kau lupa” Ghina tersipu
sendiri.
“oh ternyata Kak Rizky pacar loe uff
gue patah hati donk pantas saja loe gak respon saat kita bahas Kak Rizky” goda
teman Ghina dan mendorong Ghina kearah Rizky, para senior pun gak kalah heboh
saat tau siapa pemenang hati Rizky.
“mau rayakan hari jadi kita?” tanyak
Rizky saat Ghina sudah di depannya.
“hmm kamu sangat romantic, tapi aku
malu” bisik Ghina yang tidak menjawab pertanyaan Rizky.
“uff romantic salah ga romantic
salah”
“hehehe tapi jangan sibuk dengan
games lagi”
“iya, tapi sesekali gak apa-apa
kan?”
“ya, janji” Ghina pun mangkaetkan
jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rizky.
“ayo pergi disini memalukan” karta
Rizky dan membawa Ghina keluar dari kerumunan yang tengah bersorak itu.
‘aku
ingin punya kekasih yang romatis, dan hari ini Rizky menjadi kekasih yang
sangat romatis menurutku, seharusnya aku selalu bersyukur mempunyai kekasih
seperti Rizky yang selalu mencintaiku dan jangan pernah mengatakan dia gak
romantis. Aku terlalu buta melihat sekelilingku dan melupakan betapa romatisnya
Rizky, dia memang gak pernah mengutarakan dengan kata-kata tapi dia selalu
mewujudkan dengan perbuatan ya tuhan kenapa hamba lupa tentang hal itu. Dulu
Rizky pernah bolos sekolah hanya untuk mengantar ku pulang karena aku sakit,
dia rela kedinginan dan memberi aku jaketnya, rela dimaki perangkat OSIS untuk
membela aku yang melanggar peraturan, dan masih banyak hal lain yang ia
lakukan. Maaf aku melupakannya hanya kerena kamu tidak pernah mengutarakan
kata-kata indah’ curah batin Ghina, lalu ia meraih tangan Rizky dan
menggengapnya erat.
‘aku
akan melakukan apa pun untukmu. Aku mencintaimu maaf baru kali ini aku
mengatakan kata itu muliai saat ini aku akan selalu mengatakan kata itu”’
ucap batin Rizky.
“Ghina” panggil Rizky lembut
“hmm”
“ I love you” Rizky menarik Ghina
dalam dekapannya Ghian tersenyum bahagia.
“I love you to”
‘rasanya
sangat bahagia mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya, semoga saja aku
akan sering mendengarnya’ batin Ghina.
END