Membuat
seseorang jatuh cinta pada kita sangat lah sulit, apalagi jika dia masih sangat
mencintai mantan kekasihnya. Dia tidak pernah peduli dengan apa yang telah di
lakukan mantan kekasihnya saat mereka pacaran dulu karena mungkin rasa cinta
yang begitu besar membuat dia selalu memaafkan mantan kekasihnya itu. Hal
seperti itu tentu bisa di lakukan kalau dia masih sendiri tapi ini sadarkah dia
saat ini statusnya adalah tunangan dari seseorang dan mereka akan menikah. Dan
satu hal lagi walaupun gadis yang menjadi tunangannya sekarang sangat
mencitainya, tapi menikah bukan pilihan gadis itu melainkan pilihan pemuda yang
bernama lengkap Aufan Andrian yang saat ini tengah duduk di sebuah restoran
bersama dengan sang tunangan Azia Zura dan juga sang mantan kekasih Lenia
Putri.
Azia Zura sedari tadi hanya diam
sambil mengaduk-aduk jus Jeruknya dengan sedotan, sedangkan Aufan terlihat
sangat bahagia membicarakan masa lalunya dengan sang mantan kekasih. Bosan?
Tentu saja saat ini calon nyonya Aufan Andrian itu sangat bosan, rasanya ia
seperti obat nyamuk sekarang yang sengaja di bawa oleh mereka agar
nyamuk-nyamuk tidak menganggu mereka pacaran.
Azia ingin sekali berteriak dan
memaki-maki tunangannya tapi dia bukan perempuan seperti itu, dia paham kalau
dia berprilaku seperti itu hanya akan membuat Aufan jijik padanya bisa-bisa
Aufan bukan mencintainya malah menjauhinya dan balikan dengan Lenia lalu mereka
menikah. Membanyangkan hal itu membuat
Azia sangat takut dia tidak mau membuat Aufan meninggalkannya, walaupun dia
ragu Aufan mencintai tapi ia sadari kalau ia mencintai Aufan.
‘yah aku tau agar Aufan
memperhatikanku’ kata
batin Azia sambil senyum-senyum geje.
“meski ku bukan yang pertama di hatimu tapi cintaku terbaik untukmu meski ku bukan bintang dilangit tapi cinta ku
yang terbaik, jujur saja ku tak mampu tuk pergi menjauh dari mu meski hati ku
ragu kau tak di sampingku setiap waktu ku sadari aku cinta padamu Meski ku
bukan yang pertama dihatimu tapi cintaku terbaik untukmu meskiku bukan bintang
di langit tapi cintaku yang terbaik”
Seketika Aufan yang sedari tadi focus
pada Lenia kini beralih pada Azia yang tengah bersenandung kecil dengan suara
merdunya sambil mengaduk-aduk jus Jeruknya. Dari tatapannya sepertinya Aufan
telah sadar dengan kesalahan yang ia lakukan.
“mau pulang sekarang?” tanyak Aufan
memandang tunangannya itu.
“Eh? Kamu sudah selesai denga Lenia”
tanyak Azia lembut padahal hatinya di bakar api cemburu.
“sudah, aku sekarang ingin pulang”
jawab Aufan terlihat manja.
“baiklah kalau begitu, Lenia kami
pamit ya” Lenia mengangukan kepalanya, dan menatap kedua sejoli itu dengan
tatapan yang sulit diartikan.
Kini sepasang pasangan itu sudah
berada di mobil dan siap untuk berangkat pulang kerumah, dan Aufan sejak keluar
dari Restoran tadi terus saja memperhatikan tunangannya. Azia yang merasa di perhatikan
mulai risih juga dengan sikap tunangannya ini.
“kenapa kamu melihat aku terus?”
“kenapa masih mau bertahan
denganku?” tanyak Aufan balik tanpa menjawab pertanyaan Azia.
“jujur aku gak mampu menghilangkan
wajah mu dari mimpi ku, aku mencintaimu apapun yang terjadi walaupun aku bukan
yang pertama dihatimu, tapi aku yakin aku akan jadi cinta terbaik untukmu”
jawab Azia sambil tersenyum gembira.
“cinta terbaik? Ah terimakasih aku
menyayangimu Azia Zura” kata Aufan tersenyum dan kembali focus untuk menyetir.
“hanya sayang?” tanyak Azia
memanyunkan bibirnya.
“bukan, aku sangat mencintaimu” kata
Aufan lagi dan menggengam tangan
tunangannya itu yang baru saja beberapa menit lalu sangat takut kalau Aufan
akan meninggalakanya. Aufan dan Azia tersenyum bahagia.
“eh? Ada apa?” tanyak Azia binggung
saat Aufan menghentikan mobilnya tiba-tiba dan Aufan turun dari mobilnya,
dengan tatapan binggung Azia mengikuti Aufan.
“ini untukmu” Aufan tersenyum lembut
sambil memberi bunga untuk Azia, melihat sikap Aufan itu Azia jadi menteskan
air matanya.
“terimakasih”
“aku janji akan selalu membahagia
kanmu karena kau cinta terbaik ku” Aufan menarik Azia dalam dekapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar