Sebuah
rahasia selalu membuat orang penasaran hal itu sudah lumrah terjadi, tapi
bagaimana kalau membuat orang ketakutan rahasia macam apa itu ? akankah akan
selalu menjadi misteri. Maka cerita tentang rahasia ini akan di pecahakan oleh
:
1. Suminem
diperankan oleh :
2. Aisyah
diperankan oleh :
3. Halimah
diperankan oleh :
4. Misbah diperankan oleh :
5. Lena diperankan oleh :
6. Guru
diperankan oleh :
Cerita dimulai saat
Aisyah dan kawan-kawan sedang asyik
membaca buku di
Perpustakaan opss maksudnya sedang mengobrol.
Aisyah :
“ Halim kamu rajin banget ya belajarnya, mau dapat peringkat satu?”
Halimah :
“ what? You cell me Halim”
Aisyah :
“ o..o masalah aku panggil kamu Halim aku sih minta maaf ya? Tapi__
The geng :
“ gak usah sok inggris juga kali”
Halimah :
“ wah..wah kalian ini gak tau apa aku suka banget sama nama bahasa
Inggris, emang Misbah fobia bahasa
inggris”
The geng :
“ hahahahaha”
Guru :
“ aduh aduh kalian ini, ini perpustakaan buka pasar malam kalau gak niat
Baca buku ya silahkan kalian keluar
The geng :
“ maaf buk”
Misbah :
“ makanya jangan suka tertawain orang”
Lena :
“ eh ngomong-ngomong kalian pernah dengar cerita gak”
Aisyah :
“ cerita apa?”
Lena :
“ sini lebih dekat. Aku dengar -+ 5 tahun yang lalu itu ada insiden di
Sekolah kita”
Halima :
“ What incident?”
Misbah :
“ sok inggris lo”
Halimah :
“ biarin, dari pada kamu ngopi iklan”
Lena :
“ ya ampun kalian mau dengar ceritanya gak”
The geng :
“ tentu lah”
Lena :
“ jadi gini 5 tahun yang lalu itu katanya ada seorang siswi yang bunuh diri
Lalu getayagan pas UN karena dia gak pernah
lulus saat UN walaupun
Setiap tahunnya nama dia selalu keluar”
Misbah :
“ kamu serius Len?”
Lena :
“ kapan sih aku pernah bohong sama kalian”
The geng :
“ yakin” ( menatap serentak)
Lena : “ hehe enggak sih, tapi kali ini aku serius”
Aisyah : “ jadi
merinding aku”
Halimah :
“ ya ampun dari pada mikirin yang begituan, mending kita masuk kelas
UN kan juga udah makin dekat”
the geng : “ benar juga ayok”
the geng : “ benar juga ayok”
Aisyah
dan kawan-kawan meninggalkan perpus dan kembali kekelas melanjutkan pelajaran
mereka, tapi suasana mulai terlihat
sedikit aneh setelah cerita mistis Lena di perpus tadi. Setelah jam pelajaran selesai
merekapun kembali ke rumah masing-masing.
2
hari telah berlalu UN pun tinggal menghitung jari, dan pagi itu suasana kelas
terasa sedikit dingin karena angin sepoi-sepoi. Semua murid kelas 3 fokus
mendenagarkan pelajaran tapi saat itu….
Suminem :
“ hay” ( melambaikan tangan)
Misbah ;
“ kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya”
Suminem :
“ mereka yang biasanya melihat ku memanggilku hantu”
Misbah :
“ apa? Han..han…han..han..’’
Suminem :
“ handuk”
Misbah :
“ bukan han… han…han”
Suminem :
“ eum apa ya? Han..han.. hansip”
Misbah :
“ bukan han..han..han”
Suminem :
“ hahahacim, maaf aku bersin”
Misbah :
“emang hantu bisa bersin juga ya?”
Suminem :
“ tentu, tapi ayo kita lanjutkan lagi han apa?”
Misbah :
“ kamu itu han han”
Aisyah : “ ada
apa dengannya kenapa dia aneh ngomong sendiri”
Guru
didepan kelas memperhatikan misbah lalu ia pun banggun menghampiri Misbah.
Guru :
“ misbah ada apa denganmu?”
Misbah :
“ hantuuuu” ( teriaknya Keras)
Suminem :
“ nah itu kamu bisa” ( santai)
Guru :
“ Misbah kamu memanggil saya hantu?”
Misbah :
“ tidak buk, tapi di samping saya ada hantu buk”
Guru : “ candaan macam apa itu? Sudahlah kamu jangan
berisolasi”
Lena :
“ maaf buk, tapi bukan berisolasi tapi berhalusinasi”
Guru :
“ sudahlah kan sama saja”
Aisyah : “ tapi
maknanya beda buk”
Guru :
“ mulut-mulut saya ya sudah terserah saya, gara-gara kalian terus
Berdebat dengan kalian jam pelajaran telah
berakhir”
Halimah : “ bukan salah kami buk memang jam
pelajarannya telah berakhir”
Guru :
“ benar juga ya. Ya sudah kalian siapkan diri untuk UN. Baiklah ibuk
Permisi Asslammualaikum”
Murid-murid :
“ waalaikum salam”
Guru
pun telah meninggalkan kelas, Misbah tetunduk lemas dan hantunya juga telah
menghilang, lalu teman-teman Misbah menghampirinya.
Aisyah : “ kamu
kenapa sih Mis?”
misbah : “ aku lihat hantu”
misbah : “ aku lihat hantu”
Halimah :
“ no kidding”
Misbah :
“ aku gak bercanda aku serius” ( yakin)
Lena :
“ begini aja nanti malam kita ke sekolah kita selidiki kita panggil tue hantu
Konon katanya kalau malam hantu cepat
datangnya kalau di panggil”
H & A :
“ kami setuju” ( saling menatap)”
Lena :
“ baiklah ayo kekantin dulu”
Malam
harinya mereka sudah siap-siap kesekolah. Dan di sekolah si hantu suminem
sedang galau sendiri.
Suminem :
“ ( sendiri sendiri ku diam diam dan merenungkan merenungkaaaan) ya
Ampun sepi banget sih sendiri nyanyi lagi
lah walau suara cempreng.
( kesana kemari ku mencari teman namun yang
ku temuai tak mau ber –
Teman nasib menjadi hantu).. bosan oh bosan”
Tiba –tiba terdengar suar bisik-bisik yang membuat
Suminem penasaran
Suminem :
“ apa kalian denagar itu? Pura-puranya kalian gak ada ya. Aku sembunyi
Dulu jangan bilang-bilang ya. Loh kok setan
sembunyi ya? Au ah peduli
Amat”
Halimah :”
wher the ghost?”
Aisyah :
“ iya dimana dia Mis?”
Misbah :
“ tapi tadi pagi aku lihat dia disitu” ( menujuk)
Lena :
“ tapi dimana gak ada”
Misbah :
“ pernah kulihat hantu disitu wajahnya putih seperti kamu tapi sekarang
Ku gak tau dimana sekarang dia berada”
Lena :
“ loh aku kok dibawa-bawa sih, pakek ngatain lagi kalau ada udah
Nonggol dia”
Aisyah : “
pernahku baca suatu buku bahwa hantu itu
tidak ada namun sekarang
Aku disini percaya sama omongan kamu
percaya bahwa hantu itu ada”
( mendekati Misbah)
Suminem :
“ buat apalah susah cari kesana kesini sudah didepan mata aku lah
Hantunya”
The geng :
“ kaaaau hantu”
Suminem :
“ iya”
Misbah :
“ aku udah bilangkan kalian sih gak percaya”
Lena :
“ tunggu apa lagi ayo kita” ( ambil ancang-ancang)
Halimah :
“ minta tanda tangan”
Aisyah :
“ bukan tapi maksud Lena kita harus kabuurrr”
Suminem :
“ stop jangan kabur itu cerita tahun lalu, sorry kalau aku takutin
Kalian aku Suminem aku hanya mau berteman dan
minta tolong kalian”
Misbah :
“ bantu apa memangnya manusia bisa bantu hantu”
Suminem :
“ tentu saja”
Halimah :
“ apa yang bisa kami bantu?”
Suminem :
“ aku hanya mau kalian batu aku saat UN karena sudah sering aku
Gagal”
Lena :
“ jadi kamu hantu yang sering gentanyang saat UN itu”
Suminem :
“ iya, dan aku tidak pernah lulus aku sangat sedih”
Aisyah : “
tenang saja kami akan bantu kamu”
Misbah :
“ caranya?”
Halimah :
“ belajar”
Aisyah : “
tidak itu tidak akan bisa karena 4 hari
lagi sudah UN”
Halimah :
“ pasti bisa asal kita mau usaha”
Lena :
“ yupzz Mis. Halim”
Halimah :
“ lena”
Lena :
“ maaf”
Misbah :
“ sudahlah sekarng kita harus pulang, Minem kami pulang ya”
Suminem :
“ hmmm aku kesepian lagi ya sudah daaah”
Hari-hari
mereka lalui dengan mengajari Suminem , sebenarnya pantas saja Suminem tidak
pernah lulus dia benar-benar lemah dalam mata pelajaran. Mungkin tak ada cara
lain untu Misbah dkk mereka harus membantu Suminem dengan cara memberi contekan
walau mereka sadari hal itu salah tapi kalau mereka tak membantunya maka
Suminem akan selalu gentayangan di sekolah mereka. Dan hari itu UN di mulai.
Lena : “ Suminem dengar karena kamu
tidak terlihat maka kamu duduk saja
Disini”
Halimah :
“ oh ya ampun Len kalau dia keliatan murid lain dan guru pasti mikir
Kalau Suminem kembaran kamu”
Lena :
“ kenapa begitu Mis. Sok Inggris”
Halimah :
“ karena muka kaliat sama”
Aisyah : “
berhenti berdebat kita akan ikut UN”
hari
pertama, hari kedua dan hari ketiga mereka berhasil membantu Suminem mengikuti
UN, hari ini hari ke empat.
Suminem :
“ ssttt Misbah Misbah.. Misbaaahh” ( berteriak)
Misbah :
“ jangan berteriak untung saja mereka tak mendengar mu ini
Jawabannya”
Guru terlihat
curiga dan mendekati Misbah.
Guru :
“ ada masalah Misbah”
Misbah :
“hmm tidak buk”
Guru :
“ baiklah anak-anak waktu tinggal 3 menit lagi”
UN
telah berakhir sekarang tinggal menunggu pengguman hari-hari belerlalu dengan cepat
dan hari ini tiba saatnya untuk melihat hasil usaha mereka.
Aisyah : “ nama
siapa yang akan kalian lihat”
The geng :
“ Suminem haha”
Halimah :
“ but where the ghost?”
Lena :
“ dimana dia”
Misbah :
“ aku tau cara memanggilnya, lihat Minem oh Minem Minem kamu
Dimana kemari lah”
Suminem :
“ hallo aku disini ada apa?”
Lena :
“ ayo kita liat pengguman kamu”
Suminem :
“ apa aku bisa lulus?”
Aisyah : “ aku
yakin ayo kita liat
Mereka
pergi bersama untuk melihat hasil UN Suminem, lama mencari nama Suminem tidak
di temukan
Suminem :
“ bukankah aku sudah bilang aku pasti tidak lulu” (buka bersedih)
Halimah :
“ mustahil kamu pasti lulus, ayo liat lagi”
Misbah :
“ liat ini Suminem 053 itu kamu Minem”
Suminem :
“ benarkah dimana akhir aku lulus juga trimakasih”
Aisyah : “
dalam pertemanan tidak ada kata maaf dan trimakasih bukankah kita
Ini teman hmmm?”
The geng :
“ iya Minem kita kan teman”
Suminem :
“ kalian memang teman yang baik aku sangat senang punya teman
Seperti kalian”
Lena :
“ kami juga senang punya teman sepertimu
untuk pertama kalinya
Kami punya teman hantu”
The geng :
“ iya itu benar”
Misbah :
“ hmm dan aku faham satu hal asal kan kita mau kita pasti bisa berteman
Dengan siapa saja”
Suminem :
“ hmm tapi aku sekarang harus pergi”
Halimah :
“ kemana?”
Suminem :
“ keasal ku sebelum ku pergi dengar ini ( tiba saat kita kan berpisah aku
Akan pergi, aku pergi tak kembali lagi
kuharap kalian relakan ku pergi)
The geng :
“ (pergilah engkau Minem walau air mata kan menetes kami harus
Relakan kau pergi karena dunia kita berbeda
hanya doa dan air mata
Mengiri ke pergianmu) selamat tinggal
Minem”
Suminem :
“ aku pasti akan selalu ingat kalian, god bye god bye saatnya kita kan berpisah”
( Minem pun pergi)
Kini t iba saatnya untuk di gelar acara perpisahan
Misbah : aku ingin kita melakukan sesuatu
Lena : apa
itu ?
Misbah : akuingin naik kepanggung itu dan berkata,
lagu ini akan kami persebahkan kepada
teman yang sangat berharga saat aku ada di MTSN ini juga utuk semua guru
yang aku cintai
Aisyah : apa
lagi yang kamu tunggu ayo kita ujunkan
Akhirnya misbah dkk berdiri di atas panggung ingin
menyebanhkan semuah lagu untuk teman baru mereka yang sudah pergi
Aisyah : ayo katakana ( Bisik)
Misbah : ok. Hallo teman-teman semua aku dan
kawan-kawanku ingin menyanyikan sebuah
lagu. Ini kami persembahkan untuk seorang teman yang telah mengajarkan kami
tentang pertemanan yang sesungguhnya, dalam pertaman itu tidak pernah ada
perbedaan kita harus selalu menghargainya siapapun dia dan ini juga kami
persembahkan untuk semua guru yang telah mengajari kami.
The geng :
tentang kita