Pagi yang indah untuk memulai
aktifitas hangatnya cahaya matahari terasa sangat segar. Dan di depan ruangan
yang tertulis angka 14 di bawah pohon yang sangat rindang itu terlihat seorang
gadis yang bernama Cherry sedang duduk melamun.
“
woi” katanya menepuk pundak Cherry membuat gadis itu terkejut, namun
Cherry hanya menatap tanpa berkata apa-apa lalu kembali pada acara melamunnya.
“ kenapa loe melamun apa yang sedang
loe fikirkan ? coba katakan pada teman mu ini!” sambungnya dan mengambil tempat
di samping Cherry.
“ Maria. Apa yang loe inginkan saat
loe ulang tahun, acara ulang tahun seperti apa yang loe inginkan? Oh apa loe
mau kotak music ?” tanyak Cherry semangat pada temannya Maria. Maria hanya diam
memperhatikan Cherry.
“ ayo katakana apa loe
menginginkannya” sambung Cherry sambil nyengir menanti jawabab dari Maria.
“ dia binggung mau jawab apa, jadi
dia diam dulu untuk nyusun kata-kata menjawab pertanyaan loe” samber Liza yang
sedang melepaskan helm di kepalanya.
“ oh ya. Jadi sekarang loe sudah
menemukan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan gue. Gue rasa pertanyaan
itu tidak terlalu susah.”
“ hmm baiklah gue bakal jawab. Gue
menginginkan acara ulang tahun yang sederhana di pinggir pantai. Dimana disana
ada teman-teman gue, dan saat gue di tuntun kesana mata gue di tutup” cerita
Maria.
“ ah gue yang nuntun loe tapi gue
gak bawa kepinggir pantai melainkan di pinggir jurang lalu bruk gue ngedorong
loe kebawah. Hahahahaha” potong Cherry dan tertawa lepas.
“ Kya Cherry loe suka banget ya
rusak moment” protes Maria kesal pada temannya itu.
“ hey Maria emangnya loe gak kenal
teman loe ini apa si perusak suasana” kata Rissya santai yang sedang memainkan
HPnya.
“ ya ampun kalian ini. Gue Cuma
bercanda jadi Mis. Could coba lanjutkan cerita loe gue gak
akan ganggu lagi”
“ hmm gue harap. Lalu ada seseorang
yang special yang nyanyi lagu selamat ulang tahun buat gue sambil memainkan
gitar”
“ dan itu Ahsani sama Kak Nafan”
lagi-lagi Cherry menganggu cerita Maria dan tersenyum senang.
“ loe bilang gak bakal ganggu. Tapi kalau loe bisa
mengwujud kan impian gue itu loe memang teman yang keren” kata Maria melihat
Cherry tersenyum.
“ ok loe liat saja gue pasti bisa
menwujudkan impian loe itu. Ah dan gue bakal kasih loe kotak music tapi loe
juga harus kasi gue kotak music ya saat ulang tahun gue”
“
gue gak mau, gue mau celengan ayam saja. Dan menurut gue loe bukan
menginginkan gue yang kasi kotak music tapi Kak Irfan” perkataan Maria kali ini
berhasil membuat Cherry diam tanpa berkutik.
“ ayo jawab. Benarkan” kata Liza dan
Rissya bersamaan sambil menyenggol Cherry yang kehabisan kata-kata.
“ hmm dan gue bakal kasi loe gitar
gimana ?” tanyak Maria lalu mencoba mencairkan suasana.
“wow benarkah? Ok biar Kak Irfan
saja yang ngasi kotak music” ucap Cherry kembali semangat dan tersenyum senang.
“ ah tapi Cuma___” Maria diam dan
memandang Cherry
“ gantungan” lanjutnya menahan tawa melihat ekspresi temannya itu.
“ gantungan” lanjutnya menahan tawa melihat ekspresi temannya itu.
“ apa gantungan ?. Wah loe PHP
nyesek banget tau” tutur Cherry pura-pura ngambek dan memanyunkan bibirnya.
Maria, Liza dan Rissya Cuma tertawa
melihat tingkah kekanak-kanakan Cherry. Dan jauh dalam hati Cherry tanpa di
ketahui teman-temannya dia sedang menyusun sebuah cara untuk menwujudkan impian
Maria.
Detik-detik ulang tahun Maria pun
hampir tiba, Cherry nampak sibuk dengan HPnya di sampingnya juga terlihat Liza
dan Rissya.
“ loe udah hubungin teman-teman SMA
kalian ?” Tanyak Rissya
“ baru Nida dan Ima Zuhra belum menjawabnya, oh ini Assalam mualaikum”
“ baru Nida dan Ima Zuhra belum menjawabnya, oh ini Assalam mualaikum”
“
Waalaikum salam ada apa Cher” terdengar suara di seberang sana penasaran
dengan kata-kata yang akan di ucapkan Cherry.
“ hmm loe mau bantu gue kan buat
kejutan untuk Maria dia mau ngebantu gue waktu buat kejutan untuk loe” kata
Cherry.
“
ok kapan dimana jam berapa dan apa yang harus gue bantu?”
tanyak Zuhra antusias
“ di pinggir pantai tanggal 17 jam
10 tepat dan loe cukup kabarin teman yang lain” jelas Cherry.
“
apa Ahsani termasuk” tanyak Zuhra ragu kalau dia harus menghubungi Ahsani
“oh
dia gue yang urus loe hubungin saja Mery Afrina, Mutia, Zikron Kak unyu oh
siapa nama dia gue lupa pokoknya dia dan
yang lainnya”
“ sip gue laksanakan” kata
Zuhra dan mengakhiri pembicaraan mereka.
Setelah obrolannya dengan Zuhra,
Cherry menatap Rissya dan Liza dengan tersenyum yang mengatakan kalau
rencananya pastikan sukses. Sekarang mereka bertiga sedang ada di laut yang
akan mereka gunakan untuk membuat acara ulang tahun Maria.
“ menurut gue sih tempat ini ok.
Pemandangan lautnya juga keren” tutur Rissya memperhatikan laut yang indah itu.
“ Hn. Benar kata Rissya dan laut ini
juga terasa sejuk. Nah di sebelah sana di batu itu kita akan membawa Maria di
situ” kata Liza menunjuk kearah batu besar yang bisa di tempati dua orang.
“ yupz, loe bener dan disini kalau
sekitaran jam 10 gak banyak orang mengingat tanggal 17 bukan hari libur” jelas Cherry.
“ oh ya loe belum hubungi Kak Nafan.
Tapi loe gak punya nomornya bukan ?” tanyak Liza, terlihat khawatir.
“ iya loe benar gue gak punya nomor
Kak Nafan tapi gue punya nomor Kak Irfan gue akan minta padanya” kata Cherry
dan mulai menghubungi Irfan.
“ loe yakin ? loe gak bakalan gagap
saat bicara sama Kak Irfan gak bakalan gugup gitue ?” tanyak Rissya meragukan
Cherry.
“ hey loe jangan meragukan gue lihat
saja gue pasti bisa ngomong sama thue orang. Walaupun ini baru pertama kali gue
hubungi dia” batah Cherry kesal mendengar penuturan Rissya dan tatapan keduanya
yang meragukan Cherry.
“
hallo Assalam mualaikum. Hallo hallo ini siapa apa ini Cherry ?” terdengar suara dari telpon genggam
Cherry.
Cherry tak mendengar suara dari
telpon genggamnya karena dia masih serius berdebat dengan Rissya dan Liza. Suara
yang terdengar itu adalah orang yang sedang mereka bahas yaitu Irfan, ketiganya
tak menyadari kalau Irfan mendengar semua berdebatan mereka tentang dia.
“ ohya Cherry bukankah loe tadi
sedang menghubungi Kak Irfan?” kata Liza menyadari apa yang sedang Cherry
lakukan.
“ oh ya ampun dia sudah
menggangkatnya 15 menit gimana ini” tutur Cherry mulai khawatir.
“ gak tau juga. Loe bersikap biasa
aja seperti gak ada kejadian apa-apa” kata Rissya mencoba menenangkan Cherry.
“ ok. Hallo ini Kak Irfan kan ? Kak
gue gue gue mau” kata Cherry mulai gagap dan
tak bisa mengatur kata-katanya.
“ uff ayolah Cherry bersikap biasa”
katanya menarik nafas dalam-dalam, lalu melanjutkan kata-katanya.
“ gue minta nomor Kak Nafan tolong
kirim sekarang” kata Cherry lalu tanpa ragu.
“ untuk apa bukan kah loe menyukai gue
kenapa minta nomor Nafan” kata Irfan
menyakinkan fillingnya
“ oh ya ampun gue minta nomornya apa
harus menyukainya ini semua untuk Maria” jelas Cherry pada Irfan.
“
ok tunggu sebentar”
“ baik” tutup Cherry
“ wow cepat juga dikirimnya. Gue hubungi Kak Nafan dulu , hallo ini Kak Nafan
“ iya. Ini siapa?”
“ Cherry”
“ kenapa loe hubungi gue bukan Irfan”
“ oh ya ampun loe jangan salah paham ini untuk Maria loe sukakan sama dia jadi besok tanggal 17 gue buat acara loe harus ikut. Dan bawa gitar ok akan gue kirim alamatnya”
“ ok gue juga akan bawa Irfan”
“ oh itu terserah loe”
“nah sekarang gue hubungi Ahsani” lanjut Cherry menatap Liza dan Rissya.
“ baik” tutup Cherry
“ wow cepat juga dikirimnya. Gue hubungi Kak Nafan dulu , hallo ini Kak Nafan
“ iya. Ini siapa?”
“ Cherry”
“ kenapa loe hubungi gue bukan Irfan”
“ oh ya ampun loe jangan salah paham ini untuk Maria loe sukakan sama dia jadi besok tanggal 17 gue buat acara loe harus ikut. Dan bawa gitar ok akan gue kirim alamatnya”
“ ok gue juga akan bawa Irfan”
“ oh itu terserah loe”
“nah sekarang gue hubungi Ahsani” lanjut Cherry menatap Liza dan Rissya.
“ hallo apa benar ini saya sedang
bicara dengan Ahsani Taqwin” Tanyak Cherry mengunakan kata formal
“
ada apa cepat katakan! Gak usah bicara formal sama gue geli gue dengarnya”
ucap Ahsani
“ ok tanggal 17 di pinggir pantai
jam 10 acaranya. Pantai yang sering kita buat rioni” kata Cherry.
“
tunggu maksud loe acara untuk Maria” tanyak Ahsani
“ menurut loe. Yaudah sampai jumpa disana”
“ menurut loe. Yaudah sampai jumpa disana”
Sekarang hari yang di tunggu tiba
tanggal 17, mata Maria di tutup dengan kain bewarna biru. Seperti ucapannya
Cherrylah yang menuntun Maria sesekali Cherry mengatakan hal-hal aneh pada
Maria yang membuat Maria tersenyum. Dan sekarang Maria sudah ada di pinggir
pantai suara hamparan ombak terdengar jelas di telinganya, di depan Maria
sekarang telihat Nafan dan Ahsani yang duduk di batu yang di maksud Liza siap dengan
gitar mereka.
“ jreng” begitu mata Maria di buka
terdengar suara gitar. Dan lalu di lanjutkan dengan petikan nada yang indah
dari gitar Ahsani dan Nafan yang menyanyikan lagu ulang tahun. Nida, Zuhra dan
Ima membawa sebuah kue yang ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Kue itu dihiasi lilin angka 19 Maria hanya diam memperlihatkan
keterkejutannya.
“ nah tiup lilinnya” kata Mery,
menyadarkan Maria yang berdiri membeku, Maria menium lilinnya lalu memandang
bahagia kearah Cherry.
“ nah sekarang potong kue dan
berikan pada salah satu dari mereka” ucap Cherry lalu sambil tersenyum penuh
arti.
“ iya Maria loe harus pilih antara
gue atau teman loe ini” kata Nafan lalu
“ maksud Kak Nafan Kakak__”
“ maksud Kak Nafan Kakak__”
“iya. Gara-gara Cherry terus
memperhatikan Irfan dan Irfan yang penasaran tentang Cherry gue juga ikut
memperhatikan loe dan penasaran tentang loe” jelas Nafan.
“ hm jadi gue dan Cherry juga
terlibat dalam kisah cinta ini” tanyak Irfan memperhatikan Nafan dan Maria.
“ gara-gara Cherry yang salah bicara
saat di depan Irfan membuat gue benar-benar tertarik pada loe dan masuk dalam
kebohongan Cherry” kata Nafan tanpa memperdulikan pertanyaan Irfan.
“ salah bicara yang mana?” tanyak
Cherry gak ngerti
“ gue gak mau liat loe kok gue kesini mau temanin Maria liat Kak Nafan” ucap Nafan menjawab pertanyaan Cherry namun tanpa menatapnya.
“ gue gak mau liat loe kok gue kesini mau temanin Maria liat Kak Nafan” ucap Nafan menjawab pertanyaan Cherry namun tanpa menatapnya.
“ ah Cherry dia seorang teman yang
bisa membuat hari indah gue menjadi sangat buruk atau hari buruk gue menjadi
sangat indah” kata “ Maria mendiskripsi
kan bagaimana temannya yang satu itu.
“ kak mungkin Cherry selalu
memperhatikan Kak Irfan karena dia memang menyukai Kak Irfan bahkan dia sangat
marah saat melihat Kak Irfan dekat sama gadis lain” jelas Maria memandang lekat
kearah Nafan. Yang lain terlihat tegang dengan suasana yang mereka ciptakan.
“ jadi loe benar-benar menyukai gue,
jadi loe cemburu saat gue sama gadis lain” Tanyak Irfan penasaran karena
perkataan Maria.
“ au ah Kakak pikir aja sendiri”
jawab Cherry malu
“ jadi saat loe bilang nama pacar loe Irfan loe belum pacaran” samber Mery dan Nida bersamaan.
“jadi loe bilang sama teman loe kalau kita pacaran. Jadi tunggu apa lagi ayo kita pacaran” ajak Irfan semangat, Cherry hanya tersenyum malu.
“ jadi saat loe bilang nama pacar loe Irfan loe belum pacaran” samber Mery dan Nida bersamaan.
“jadi loe bilang sama teman loe kalau kita pacaran. Jadi tunggu apa lagi ayo kita pacaran” ajak Irfan semangat, Cherry hanya tersenyum malu.
“ hallo kalian bisa hargai suasana
gak ?” protes Nafan merasa terganggu
“ hello loe fikir loe aja yang mau mengutarakan isi hati loe gue kan juga mau” kata Irfan menatap Cherry.
“ hello loe fikir loe aja yang mau mengutarakan isi hati loe gue kan juga mau” kata Irfan menatap Cherry.
“ mengutarakan? apa yang perlu di
utarakan kalian kan memang saling menyukai hingga membuat gue dan Maria tercebak
dalam kisah cinta kalian. Jadi kalian jadian aja” Jelas Nafan yang merasa
benar-benar terganggu momentnya dirusak oleh Irfan dan Cherry.
“ Hn. Dan kalian berdua gue mohon
hargailah suasana yang sedang tercipta ini. Gue tau loe berdua memang punya
bakat merusak moment tapi jangan sekarang” kata Maria sambil menahan senyum
melihat Irfan dan Cherry kesal.
“ hmm. Maria sudahlah jadi apa loe
bisa menerima gue” tanyak Nafan saat suasana mulai hening.
“ ah apa? Kak Nafan aku minta maaf
karena aku gak tau perasaan yang aku rasakan ini cinta atau hanya menggagumi
kakak . Tapi menurutku ini bukan perasaan yang Cherry rasakan untuk Kak Irfan
jadi kita berteman saja dulu dan mengenal satu sama lain” Jelas Maria, Nafan hanya mampu memasang wajah
kecewa.
“ Hn. Ya mungkin loe benar kita
jangan buru-buru atau semuanya akan berantakan” kata Nafan mencoba tersenyum.
“ ooh ok Kak Nafan mendapat
penolakan jadi bagaimana dengan Loe Ahsani apa loe gak ingin mengatakan sesuatu
?” perkataan Cherry yang tiba-tiba itu
membuat Ahsani tersedak dengan air ludahnya sendiri dan kembali menciptakan
suasana tegang.
Maria yang di hadapi dua pilihan
hanya mampu memejamkan matanya dan menerima kenyataan kalau dia sedang ada
dalam masalah besar karena ulang Cherry. Cherry sendiri hanya tersenyum-senyum
antara puas membuat kejutan yang membuat Maria terkejut, dan sedikit merasa
bersalah karena menyeret Maria dalam masalah cinta ini.
“
Maria gue suka sama loe. Dulu semua teman-teman mengatakan kalau loe
menyukai gue tapi hanya Cherry teman dekat loe yang mengatakan kalau loe bukan
menyukai gue tapi hanya mengagumi dan menyukai alis sama mata gue. Maria jawab
lah!”
“ Ahsani. Cherry benar gue hanya
mengagumi loe bukan menyukai loe” kata Maria sekilas wajah Nafan yang semula
tegang dan khawatir tiba-tiba mengukirkan senyum.
“ wow teman gue ini benar-benar
hebat dalam satu hari mematahkan 2 hati. Tapi friend apa kita hanya akan saling diam ayo kita rayakan ulang tahun
Maria” ucap Cherry dan mengotori wajah Maria, Nafan, dan Ahsani lalu berlari
menjauh.
“ ya ayo kenapa kita harus merusak
suasana yang indah ini” kata Irfan menatap Maria, Nafan dan Ahsani.
“ Cherry I love you” sambung Irfan
dan berlari mengejar Cherry.
“ seharusnya bukan kah mereka si perusak moment” ucap Zuhra memandang teman-temannya.
“ seharusnya bukan kah mereka si perusak moment” ucap Zuhra memandang teman-temannya.
“ iya loe banar” kata Ahsani
“ jadi jangan biarkan mereka meruak moment ulang tahun loe Maria” ucap Ahsani dan Nafan bersamaan lalu menarik Maria untuk ikut berlari. Maria tersenyum dan berlari mengejar Cherry.
“ jadi jangan biarkan mereka meruak moment ulang tahun loe Maria” ucap Ahsani dan Nafan bersamaan lalu menarik Maria untuk ikut berlari. Maria tersenyum dan berlari mengejar Cherry.
“ Cherry loe harus tanggung jawab”
teriak Maria dan mengejar Cherry suasana yang terciptakan sekarang lebih baik
dan indah.
“
Cherry dia seorang teman yang sangat berbeda yah seperti yang kukatakan dia
bisa membuat hari indah gue menjadi sangat buruk atau hari buruk gue menjadi
sangat indah. Dia juga bisa membuat gue masuk dalam masalah besar, tapi dia gak
akan membiarkan gue larut dalam masalah. Cherry seorang teman yang berharga dan
Cuma dia yang mampu mengerti gue seutuhnya. Dan Cherry teman yang selalu
membuat gue terkejut dengan sikap dan tingkah lakunya” kata batin Maria
yang berlari mengejar Cherry.
“ Cherry tunguuuu” teriak Maria lagi
“ Maria Ulfa gue punya kejutan lain buat loeee” teriak Cherry
“ apa itu? Apa loe udah jadian sama kak Irfan”
“ Maria Ulfa gue punya kejutan lain buat loeee” teriak Cherry
“ apa itu? Apa loe udah jadian sama kak Irfan”
“ hahahaha bukaaann” teriak Cherry
tertawa dan di iringi tawa teman-temannya
“ uuff uuf gue gue punya kotak music” sambung Cherry nges-ngosan yang sudah duduk di antara bungkusan hadiah.
“ uuff uuf gue gue punya kotak music” sambung Cherry nges-ngosan yang sudah duduk di antara bungkusan hadiah.
“ apa ini? Kalian meninggalkan hadiah
ini di sini jauh dari tempat acara bagaimana kalau hilang” tanya Maria ikut
duduk di samping Cherry.
“ gak akan. Ini buat loe kotak music
dan celengan ayam”
“ terima kasih. Gue bahkan gak butuh ini setelah apa yang telah loe lakukan gue benar-benar terkejut. Terima kasih” kata Maria memeluk erat teman anehnya itu.
“ terima kasih. Gue bahkan gak butuh ini setelah apa yang telah loe lakukan gue benar-benar terkejut. Terima kasih” kata Maria memeluk erat teman anehnya itu.
“ loe bisa aja. Oh ya loe harus
tabung uang disini dan buat acara ulang tahun gue lebih indah dan tak akan
terlupakan dari ini” kata Cherry melepaskan pelukan Maria.
“ tentu gue akan buat lebih indah
lebih bagus lebih keren dan gak akan pernah terlupakan”
“ apa loe akan buat gue di lamar dua
cowok” kata Cherry tersenyum nakal.
“ hahahahaha” teman-teman mereka hanya mampu tertwa mendengar perkataan Cherry.
“ hahahahaha” teman-teman mereka hanya mampu tertwa mendengar perkataan Cherry.
“ loe bast friend gue” kata mereka semua bersama
END