Minggu, 21 Februari 2016

KUJAGA JANTUNGMU


Liburan panjang sekolah telah berakhir aku sudah tak sabar kesekolah ingin mencerita kan tentang liburan ku pada sahabat ku Della . Ketika sampai di sekolah aku melihat banyak anak baru mereka adalah anak kelas satu sudah jadi kebiasaan untuk setiap sekolah punya murid baru tiap tahunnya. Sekarang aku sudah dewasa tinggal hitung minggu umur ku sudah 17 tahun. Saat sampai disekolah ada yang menyapa ku ‘’Zel..apa kabar’’ terdengar suara itu dan melambaikan tangan pada ku, namun wajahnya yang terhalang matahari membuat ku tidak menggenalnya lalu dia  makin dekat dengan ku dan ternyata itu Della  ‘’Della.. ya ampun Del aku kangen banget sama kamu’’ ‘’sama dong aku juga kanget sama kamu, gimana liburan kamu..?’’’,  kami pun berjalan sambil cerita tentang liburan kami yang menyenangkan.

            Ketika sampai di pintu kelas aku masuk dengan perlahan dan melihat seorang cowok  yang aku suka selama ini. Dia Nampak asyik mendengar kan lagu, hati ku pun menjadi tak karuan melihat dia lalu buru buru ku palingkan wajah ku saat dia melihat aku.

             Ketika pagi selasa aku sedang membersihkan kelas ku tiba tiba ‘’pagi Zel..ada yang perlu aku bantu..?’’’ seseorang menawarkan bantuan pada ku sungguh terkejut saat ku melihat wajahnya ‘’Zevan..’’ tatap ku bengong ‘’ada yang perlu aku bantu..?’’ tanyak nya lagi ‘’oh tidak usah lagian hampir siap kok’’jawab ku menyakitkan, namun dia tetap memaksa ‘’udah aku kan ketua kelasnya jadi aku harus membantu kamu’’ sambil mengambil sapu di tangan ku. Selesai bersih bersih dia pun menanyakan pendapat ku ‘‘’Zel…aku boleh tanyak pendapat kamu..?’’ ’tentu….memangnya mau tanyak apa..?’’ ‘’kalau kita suka seseorang gimana caranya kita tau kalau dia juga suka sama kita’’ kamu harus bilang pada dia’’ ‘’oh gitu ya akan aku coba’’. Mendengar kata kata nya itu aku jadi penasaran siapa yang di suka Zevan apa kah aku fikiran itu  terlintas di benak ku.

                Sampai dirumah aku masuk kekamar dan merebah kan tubuh ku di kasur empuk ku namun fikiran ku masih saja teringat akan Zevan yang menyukai seseorang hingga ku  tertidur. Saat ku terbangun matahari sudah digantikan bulan dan terdengar suara Azan, aku buru buru bangun dari tempat tidur ku dan mengambil wudduh lalu shalat  magrib.                                                                       

                Sekarang ku sudah di depan gerbang sekolah tiba tiba pandangan ku jadi berputar putar lalu kelihatan suram. Saat ku buka mata ku tenyata aku sudah ada di UKS aku juga melihat Zevan yang senyum pada ku, lalu dia juga cerita kalau dia yang membawa ku ke UKS. Terlihat di depan pintu UKs sahabat ku yang sedang berbicara dengan hend ponnya lalu saat melihat aku sudah sadar dia menghampiri ku, namun saat itu aku jatuh pingsan lagi.

             Saat ku sadar ke dua kalinya aku sudah ada di UGD disitu ada Ayah, Bunda, Della Juga Zevan, dan muka mereka terlihat sedih, aku pun cuma diam dan lagi lagi Zevan senyum pada ku. Ternyata saat itu Zevan sudah tau keadaan ku yang punya penyakit jantung, memang Dokter bilang kalau aku masih ada kesempatan untuk bertahan asalkan ada pendonor dan Zevan pun tau itu. hari menjelang operasi aku dan Zevan berbincang bincang di ruangan aku dirawat ‘’Van apa opersi itu akan berhasil ya..?’’  tanyak ku pada Zevan dan Zevan Cuma mengangguk dan aku pun senyum pada nya.

             Jam 10.48wib Dokter sudah siap untuk mengopersi ku, aku mencoba melihat Zevan sebelum aku di dorong keruang opersi namun Zevan tak nampak batang hidungnya. Sekarang operasi berjalan lancar dan itu sudah seminggu dan  aku pun sudah boleh pulang namun tetap saja Zevan tidak ada aku jadi lesu. Ketika Della datang untuk menjemput ku, jantung ku tiba tiba berdetak sangat kencang. Saat tiba dirumah lagi lagi saat Della senyum pada ku jantung ku berdetak lagi ‘’Del,,ada apa ya dengan jantung ku kenapa saat melihat kamu jadi berdetak kencang gini ya…?’’  tanyak ku pada Della dengan wajah lugu, namun apa yang ku dapat Della malah menertawa kan ku‘’ha..haahahahah,ada ada aja kamu’’  jawabnya ‘’tapi tunggu deh yang mendonorkan jantung ini cewek apa cowok sih’’ ‘’Cowok memangnya ada apa..?eeum’’ ‘’jangan jangan dia suka sama kamu lagi’’, mendengar perkataan ku Della berhenti memberas kan baju ku lalu dia menatap ku, aku pun merasa bersalah pada nya dan aku minta maaf pada Della.

             ‘’Del..kamu kenapa ada yang salah dengan perkataan ku ya..?’’ mata Della pun memerah lalu menetes kan air mata dia menatapku dan berkata ‘’Zel..mungkin cowok itu lebih menyukai kamu dari pada aku, dan satu lagi selamat ya sekarang usuia kamu sudah 17 tahun ’’ ‘’ makasih ya kamu masih ingat sama hari jadi ku, tapi apa maksud kamu tentang cowok itu…?’’ Tanya ku heran mendengar perkataan Della, lalu Della mengasih sepucuk surat untuk ku dan menyuruh aku membacanya aku pun membacanya.


‘’Zela..,mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada, surat ini aku  tulis saat detik detik aku akan mendonorkan jantung ku buat kamu. Zela asalkan kamu tau sebenarnya aku sangat bimbang aku sadar aku mencintai kamu, namun aku juga nyaman berada di sisi Della aku gak tau apa  aku suka Della. Tapi jujur saat mendengar kamu punya penyakit jantung aku jadi sangat sedih aku putus kan untuk mendonorkan jantung ku padamu saat aku tau kamu membutuhka. Aku mencintai kamu, walau sudah terlambat aku tetap akan mengatakannya agar aku tau persaan kamu. Oh ya satu lagi umurmu sekarang pasti sudah 17 tahun selamat ya,,senoga kamu bahagia selalu.’’
                            ZEVAN
                Aku sangat kanget saat membaca pengirim surat itu aku menetas kan air mata ku ‘’Zevaaaaaaaaan kenapa harus kamu’’  Della yang berada di sampingku mencoba menenangkan ku ‘’dimana…dimana makamnya Del’’ tanyak ku dengan air mata yang terus menetes membasahi pipi ku.‘’ayo ikut aku’’ akupun pergi bersama Della ke makam Zevan, makam Zevan masih basah sangat terlihat kalau makam Zevan adalah makam baru di antara makam makam lain.  Aku pun terus menangis sambil menggusap batu nisannya Della yang ada disamping ku pun tak kuasa menahan air matanya ‘’Zevan aku juga mencinta kamu, aku sangat senang karena saat umur ku 17 tahun aku tau persaan kamu pada ku aku sudah menunggu lama’’  ter ucap kata itu di bibir ku sebelum ku beranjak pulang dan perasaan ku juga sudah lebih tenang, aku juga menaruh bunga di makamnya di dekat batu nisan.
           Mungkin sekarang semua telah berubah, aku tak dapat lagi melihat raganya namun aku dapat hidup bersama jantung yang telah dia donorkan kepadaku, hanya ucap terima kasih yang mampu ku ucap atas semua kebahagian yang dia curahkan kepadaku selama ini.
                                                                                                                            
                                                                        END                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar