Kamis, 03 Maret 2016

LOVE YOU KAKAK SENIOR #part I




            ‘’ May, Nai jatuh cinta rasanya gimana sih?’’ Pertanyaan yang berhasil membuat acara ngobrol seru Maya dan Naira terhenti. Maya dan Naira memandang lurus kearah Qila yang duduk menompang dagu di depan mereka.
            ‘’loe yakin loe gak tau gimana rasanya jatuh cinta?’’ tanyak Naira dengan tatapan mengintimidasi, sedangkan Qila mengeleng mantap tanpa keraguan.
            ‘’ terus perasaan loe pada Wildan, Nastan, Ridwan dan Ilham apa? Loe kan pernah pacaran sama mereka’’ kata Maya ikut binggung dengan keadaan sahabatnya itu
‘’ wah Qila mantan loe banyak juga, tapi apa beneran loe gak ngerasain apa-apa?”
            Mendengar penuturan kedua temannya itu  Qila hanya diam memikirkan perasaan apa yang dia rasakan hingga membuat menerima mereka menjadi pacaranya dulu. Maya dan Naira juga masih setia diam menunggu jawaban apa yang akan di beri Qila, lama menunggu suasana yang terciptapun makin terasa sepi.
            ‘’ lama bangat sih mikirin itu doang’’kata Naira mulai kesal melihat tingkah Qila.
‘’ gu gak tau harus jawab apa?” kata Qila jujur, lalu melengkupkan mukanya di meja.
‘’ hmm aneh loe, loe pernah ngerasa cemburu, atau marah jika pacar loe menceritakan tentang gadis lain?’’ tanyak Naira, Qila mengeleng mantap.
‘’ cemburu sama marah enggak kalau kesal”
“ nah kalau itu gue pernah ngerasa saat mereka gak balas sms gue dan gak ada yang sms gue” jelas Qila semangat karena ada juga yang dia rasakan.
‘’cemburu marah dan kesal itu gak penting, tapi apa loe pernah ngerasa jantung loe berdetak kencang saat melihat seseorang, loe ngerasa gugup, bibir loe kaku, dan loe salah tingkah saat loe didepannya’’ jelas Maya panjang lebar menggunakan imajinasi otak penulisnya.
            Qila kembali diam dan memikirkan sesuatu lagi, tapi kali ini Maya dan Naira terlihat tak peduli mereka kembali melanjutkan acara obralan mereka yang terhenti.
‘’ itu semua gue rasakan saat ada Kak Fikran” gumam Qila tapi kurang yakin dengan perasaan itu, tapu Maya dan Naira jadih heboh saat mendengarnya.
‘’ Kak Fikran’’ ulang Naira
‘’ tapi Qi loe bilang dia itu pembuat onar, biang kerok, penyakit dan lain-lain yang pasti jelek’’ kata Maya menggali ingatannya yang sudah agak lama.
‘’ gue baru mengenal kalian tapi kalau perasaan gak sukak loe pada Kak Fikran gue sih tau” kata Naira.
‘’ tapi gue memang rasakan itu saat  ada Kak Fikran”
            Kenyataan yang mustahil itu berasil membuat Maya dan Naira terkejut, orang yang sangat di hindari Qila karena kepribadiaanya malah membuat dia merasakan perasaan jatuh cinta. Maya dan Naira hanya mengeleng-geleng kan kepala menerima kenyataan kalau teman mereka telah jatuh cinta pada  ketua himpunannya itu.
‘’ ayolah Nai, May gue gak mungkin kan jatuh cinta sama dia’’ tutur Qila khawatir dengan perasaannya sendiri
‘’ tapi kalau gue liat sih iya’’ kata Naira
“ hmm akhir-akhir ini loe juga sering memperhatikannya bukan?’’
“ ya loe benar’’ kata Qila cemberut
‘’aaaaa gue gak mungkin jatuh cinta sama diaaa’’ teriak Qila frustasi dan kembali melengkupkan wajahnya.
            Teriakan Qila membuat teman-teman yang ada di ruang kelas kaget, sejenak dia menjadi pusat perhatiaan. Mereka menatap Qila dengan perasaan binggung, namun mereka terlihat tak tertarik dan kemballi focus pada pekerjaan mereka . Sedangkan di ambang pintu terlihat Kakak letting mereka yang mengunakan Almamater ke banggaan Universitas akan memasuki ruang kelas.
‘’ asslam mualaikum adik-adik’’
‘’ wa aikum salam’’
‘’ kami dari himpunan ingin mengutip sumbangan untuk pertandingan bola’’
            ‘’ Qi, loe bangun dulu’’
‘’ ya ampun ribet banget sih loe May, nih uangnya gue lagi frustasi’’ kata Qila tanpa menoleh kearah Maya.
‘’ frustasi kenapa dek’’ tanyaknya, karena mendengar kata-kata Qila.
‘’ ya ampun May Nai gue bahkan dengar suaranya sekarang’’  kata Qila
‘’ teman kalian kenapa?’’
‘’ ah gak papa kok Kak Fikran, dia lagi banyak fikiran’’  kata Naira
  Kak Fikran’’ gumam Qila kecil sambil menelan ludahnya.
‘’ oh, kalau loe punya masalah jangan di bawa beban’’ kata Fikran, Qila yang melengkupkan wajahnya tak berani menatap Fikran.
‘’ hehe makasih Kak atas nasehatnya. Dia pasti dengar’’ kata Maya, dan Fikran melangakh untuk pergi
‘’ kayaknya dia gadis yang sering memperhatikan gue’’ gumam Fikran
            Dua hari terlah berlalu setelah kejadian itu, walau menyangkal faktanya memang benar kalau Qila sekarang telah jatuh cinta pada Fikran. Saat ini Maya Naira Qila dan beberapa teman mereka lagi nonton bola untuk medukung tim unit mereka yang bertanding dengan Kakak letting.
‘’May Qila kalian mau nitip sesuatu gue sama Novi mau beli minum sama cemilan’’
‘’ samain aja sama loe lah’’ kata Maya.
‘’ gue juga. Oh tidak’’ kata Qila
‘’ jadi loe mau apa?’’ tanyak Naira lagi
‘’ Kak Fikran ikut main’’
‘’ oh ya ampun Qila gue capek ngomong sama loe. Yok Vi cabut’’ kata  Naira dan menari Novi.
            Pertandingan pun di mulai Qila terlihat semangat menonton pertandingan, namun dia agak bimbang atara mendukung Fikran atau timnya. Maya dan Naira yang duduk di antara Qila hanya mengeleng-geleng kepala mereka melihat tingkah Qila yang labil.
‘’ aaa Gooool’’ teriak Qila keras dan bersemangat saat dengan gesitnya Fikran menerobos pertahan Tim unit Qila, namun keceriaan Qila hanya sejenak karena langsung mendapat soratan mematikan dari tema-temannya. Sedangkan Fikran yang sedang berada di lapangan tersenyum melihat tingkah Qila.
            Pertandingan babak pertama telah berakhir Kakak letting yaitu Tim Fikran berhasil mencetak gol sedangkang Tim Adik letting belum bisa mencetak gol. Di dalam pertandingan itu juga ada sedikit insiden yang menyebabkan Tim Adik letting kehilangan satu pemain.
‘’ ya ampun Tim kita pasti kalah kayaknya gak ada pemain cadangan’’ kata Qila cemas melihat kondisi Timnya.
‘’ jangan sok cemas loe Qi’’
‘’ maksud loe apa sih Bungga’’
‘’ dari tadi loe kan dukung Tim Kakak letting’’
‘’ ya ampun kalian jangan bertengkar dong, cari solusi kek’’
‘’  a ha, gue punya solusinya Dimas’’
‘’ apa?’’
‘’ Qila’’
‘’ kenapa Qila’’
‘’ dia jago main bolanya saat SMA guru olah raga aja kagum’’
‘’ ok thue, lagian gak dibilang cewek dilarang main’’
‘’ apaan sih kalian gue gak mau, jaga imege tau’’ protes Qila.
‘’ sebagi ganti karena loe tadi dukung Tim lawan’’ tutur Naira.
‘’ kami setuju’’ kata teman-teman serempak.
            Babak kedua di mulai dan dengan terpaksa Qila ikut ambil alih dalam pertandingan, setelah teman-temannya mendiskusi dengan wasit dan beberapa orang yang terlibat. Di tengah lapangan Qila tak mampu menatap wajah Fikran, dan Fikran tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat Qila ikut dalam pertandingan.  
‘’ Qi tunjukin permainan loe jangan malu’’ teriak Maya kesal.
‘’aduh’’ kata Qila yang terjatuh di tengah lapangan.
‘’ payah. Jangan kecewain teman-teman loe ayo tunjukin kemampuan loe’’ ucap Fikran  saat membantu Qila bangun.
‘’ seorang Qila gak boleh di katakana payah’’ ucap Qila.
            Pertandingan pun mulai terlihat seru dan Qila bermain cukup baik dia juga sudah menikmati pertandingan itu. Fikran dan anak cowok lain Cuma mampu berdecak kagum melihat permainan Qila yang bisa di bilang cukup bagus bahkan bisa mengalahkan kepiwayan mereka.
‘’ Fik nie cewek berbahaya loe jaga’’
‘’ gak bisa Dam’’
‘’ kenapa’’
‘’ entahlah’’
‘’ wah sialan dia berhasil melewati Rizal’’ ucap Damar, detik-detik menegangpun menghampiri bola melabung tinggi penjaga gawang  hampir menangkapnya, tapi dengan segit Qila menyundul bola itu dan___
‘’ Gooooollll’’ teriak pendukung Tim Qila, Qila meloncat-loncat di lapangan rambutnya tegerai indah Fikran tersenyum melihat tingkah Qila.
‘’ yeee aku mencetak gol I love you KakFikran’’ teriaknya tanpa sadar, Fikran terkejut mendengarnya begitu juga beberapa orang yang berada di lapangan.
‘’ sepertinya dia tidak sadar dengan apa yang dia katakana’’ kata Damar
‘’ tenang saja hanya kita yang mendengarnya’’ ucap Ziman
            Pertandingan kembali berlangsung kedua Tim punya pertahanan yang cukup bagus, waktu tersiksa sedikit lagi dan kalau ada ke ajaiban salah satu Tim harus bisa membobol Tim lawan untuk meraih kemenangan. Dan ternyata dengan sangat indah Fahru dari Tim Kakak letting berhasil membobol pertahanan Tim Adik letting
‘’ Gooolll”
‘’ priiiiiit’’ peluit panjang terdengar, pertandingan berakhir dengan angka 2-1.
            Qila terlihat kecewa karena Timnya kalah, dia melangkah keluar lapangan dengan langkah gontai dan sedih. Namun teman-temanya tak mempermasalah kan itu karena berkat dia mereka bisa mencetak gol, jadi kekalahan ini tidak terlalu memalukan. Qila dan teman-temannya mutusin buat makan di Café dekat kampus, dan ternyata di situe juga ada  Fikran dan teman-temannya yang merayakan kemenangan mereka.
‘’ eh kalian’’ tegur Wisnu
‘’ hmm Kak Wisnu, kalian juga makan disini’’
‘’ iya Qi, gimana kalau kita gabung aja’’
‘’boleh juga thue’’ sahut semuanya
‘’ kitakan bukan musuh’’ ucap Naira.
            Kedua kubu yang tadi menjadi lawan pun kini menjadi kawan mereka duduk menyantap makan bersama. Mereka terlihat sangat akur, berbagai pujian dari para Kakak lettingpun di lontarkan untuk Adik lettingnya tapi yang paling heboh untuk Qila yang mereka anggap benar-benar keren.
‘’ gue fikir pas loe masuk itu pasti gak apa-apa tapi ternyata loe cukup membuat gue lelah Qi’’ kata Reza.
‘’ tapi Ka Reza bisa jugakan cetak Gol’’
‘’ Hn. Tapi kalau Fikran gak cetak gol lebil awal kita pasti seimbang’’
‘’ iya bentul dan waktu Kak Fikran cetak gol itu benar-benar keren’’ puji Qila semangat sambil mengacukan jempolnya.
‘’ cara loe nyatak gol juga keren’’ kata Fikran.
‘’ iya apalagi teriakkan loe’’ tutur Damar
‘’ Hn gue juga dengar’’
‘’ Dam, Zi’’ panggil Fikran
‘’ teriakkan apa?’’ tanyak Qila dan beberapa teman lain
‘’ tidak ada’’ kata Fikran
‘’ hanya insiden kecil’’ tambah Damar.
            Acara makan-makan itupun selesai semua kembali kerumah masing-masing. Di rumahnya Qila tiba-tiba teringat tentang perkataan Damar dan Ziman, jadi dia mencoba mengali ingatannya mengingat-ingat apa yang sudah terjadi di lapangan dan teriakkan apa yang telah dia ucap.
‘’ saat gue cetak gol semuanya berteriak, dan gue juga teriak, tapi apa yang gua katakana ya?’’ kata Qila pada dirinya sendiri dan membanting tubuhnya ke kasur empuknya.
‘’ apa ya? Aaa aku mencetak gol I love you Kak Fikran oooo tidak’’ kata Qila terkejut
‘’ gue gak mungkin katakana itu, mana Hp gue’’
            Qila langsung menghubungi kedua temannya saat ingat akan kata-kata yang telah dia ucapkan, tapi saat sialnya Maya dan Naira tidak ada yang mendengar teriakakan. Qila menjadi frustasi dengan kenyataan ini bagaimana dia akan menghadapi Kak Fikran.
‘’ loe yakin Qi’’
‘’ gue yakin May seingat gue memang itu’’
‘’ mampus loe’’
‘’ Nai jangan nakutin dong’’
‘’ ye gue kan berkata benar’’
‘’ malah besok kelas kita di samping kelas Kak Fikran lagi’’ ucap Qila lemas
‘’ udah loe tenang aja, mending loe tidur aja  sekarang’’
‘’ iya Qi tadikan loe lelah bangat dah’’
‘’ hmm dah, semuga besok gak buruk’’.
            Esok hari Qila udah siap untuk berangkat ke kampus, dia mengatur semua perasaannya untuk  bersikap sewajarnya di depan Fikran. Qila Maya dan Naira pun melangkah melewati kelas Fikran, lutut Qila terasa sangat lemah saat melewati Fikran dan teman-tamannya yang mengobrol di pintu kelas.
‘’ akhirnya’’ ucap Qila lega.
‘’ Qila’’ panggil Fikran, dan langsung membuat Qila hampir terjatuh untung teman-temannya sigap menangkap Qila.
‘’ eh Kak Fikran ada apa?’’ tanyak Qila
‘’ I love yo too’’ ucap Fikran, yang membuat  Qila dan keduanya terkejut.
‘’ aapa kok I love you too?’’ tanyak Qila gak ngerti
‘’ kemarin loe bilang I lve you Kak Fikran, tapi gue gak sempat balas karena loe langsung lanjutin permainan loe’’
‘’ ah Kak Fikran bercanda’’
‘’ tidak teman-teman loe jadi saksi hari ini. Karena loe sering memperhatikan gue gue juga memperhatikan loe’’
‘’ jai itu bukan perasaan gue doing jadi kenyataan’’ tanyak Qila
‘’ Hn. Gue jatuh cinta sama loe’’
‘’ apa?’’ teriak Qila kaget dan langsung menjadi pusat perhatian.
‘’ Hn, aku ngerasa deng dekan saat ada kamu, bibir ku terasa kaku dan aku merasa salah tingkah saat ada di samping kamu’’
‘’ itu tanda-tanda jatuh cinta yang di tafsirkan Maya’’ ucap Qila.
‘’ I love you Qila,karena  perkataan kamu kemarin membuat aku berani mengutarakan isi hati ku’’
         
 BERSAMBUNG.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar