Senin, 28 Maret 2016

LOVE YOU KAKAK SENIOR #part II



Suasana menjadi hening, para penonton penasaran dengan apa yang akan di katakana oleh Qila, sedangkan Qila sendiri sedang mengatur dirinya untuk menjawab perasaan Fikran. Fikran menatap Qila tulus dan penuh cinta.
‘’ kenapa baru sekarang?’’ tanyak Qila yang membuat semua orang penasaran.
‘’ apa aku terlambat?’’ tanyak Fikran kecewa
‘’ hmm Kak Fikran terlambat’’
‘’ kenapa? Baru kemarin kau bilang I love you’’
‘’ berarti bukan Kak Fikran yang nembak aku, tapi aku yang nembak Kakak’’
‘’ aku gak peduli, aku yang ambil keputusan kau pacar ku sekarang’’
‘’ mana bisa seperti itu?’’
‘’ bisa,  semuanya mulai hari ini Qila Kinatan sekarang resmi menjadi pacar ketua himpunan kalian’’ teriak Fikran
‘’ apa-apaan sih memalukan’’
‘’ mereka harus tau’’
‘’ ciee ciee’’ teriak semuanya.
Seminggu setelah kejadian itu Qila menjadi sangat terkenal selain karena kepinterannya main bola juga karena dia pacar ketua Himpunan,  Fikran Sarma. Bahkan tak jarang jika keberadaan Fikran tidak ada yang tau pasti mereka mencari Qila. Dan hari ini Qila sedang duduk manis di ruang kelasnya  menerima ilmu dari Pak Tio
‘’ Qila’’ panggil Pak Tio
‘’ iya Pak’’
‘’ tugas kamu bagus sekali apa Fikran yang membuatnya’’
‘’ tidak Pak mentang-mentang dia lebih pinter dari saya’’
‘’ hahah kamu jangan sewot juga lah’’
‘’ maaf Pak’’
Setelah mewawancari Qila kini Pak Tio mewawancarai mahasiswa lain, dan tengah asyik belajar seseorang mengganggu acara belajar itu. Pak Tio keluar untuk menemui mereka suasana ruang juga sedikit berisik.
‘’ Qila apa Fikran menitip kunci padamu’’ tanyak Pak Tio yang tiba-tiba kembali
‘’ iya Pak ada’’
‘’ Wisnu datang mengambilnya’’
‘’ ciee yang pacar ketua Himpunan juga ikut sibuk’’ bisik teman-temannya
‘’ apaaan sih kalian’’
“ udah gih cepat thue kasih Kak Wisnu nunggu” katanya sambil mendorong Qila.
“ Kak ini kuncinya”
“ thaks, Fikran mana?”
“ dia ada urusan dadakan tadi, mungkin bentar lagi balik”
“ kalau dia udah balik suruh ke LEP ya” kata Wisnu  cegegesan.
“ Kakak bilang aja sendiri kenapa mesti Qila, dia kan teman Kakak”
“ tapi kan kekasih kamu”
“ au ah” ucap Qila dan berlari masuk kelas kesal.
Semua beban tentang Mata Kuliah telah berakhir sejenak, Qila sekarang terlihat dudk di depan LEP kalau dia berada di sini pasti sudah bisa di tebak apa yang sedang dia tunggu. Qila terlihat santai sambil bersenandung dengan handset yang bertengker di telingganya, namun di balik ke santain itu terlihat sedikit kekesalan
“ aku mulai tak suka ketika kau mulai acuh kan di riku
apakah kau masih menganggap diriku sebagai keksaihmu
sering kali kau lupakanku saat bersama teman-teman ku
pilih aku atau teman-temanmu dan ku kan pergi tinggalkanmu.”
Qila terlihat benar-benar menghayati lagu itu tanpa menyadari Fikran yang ada di ambang pintu sedari tadi memperhatikannya. Fikran mengukirkan senyum manisnya saat mendengar bait-bait lirik yang di ucap kekasihnya itu. Lalu senyum jahil terukir di bibirnya dengan gesit Fikran duduk di samping Qila dan mencopot handset Qila.
 “ ku kan berjanji setiaku hanyalah dirimu
 tak kan terganti di hatiku aku padamu
cintaku dan cintamu harus jadi satu karema ku sayang padamu
ou tak pernah terlintas tuk jauh dari kamu cintaku jujur padamu jujur padamu”
“ teman-temanku memang penting tapi kau lebih penting” ucap Fikran di akhir nyanyiannya.
“ suara Kakak jelek” komen Qila tersenyum tipis.
“ hmm benarkah? Dari pada kita berdebat ayo kita berangkat”
“ itu lebih baik”
Di sinilah mereka sekarang di sebuah Café dengan suasana romantic, Qila tersenyum samar-samar saat melihat suasana Café yang di pilih Fikran. Fikran memilih meja di samping jendela untuk menikmati indahnya taman Café.
“ aku bete banget hari ini” kata Qila membuka pembicaraan.
“ kenapa?”
“ semua orang selalu kait-kait kan kamu saat aku melakukan sesuatu”
“ sabar sayang ku” ucap Fikran sambil mengelus kepala Qila.
“ apa ini resiko jadi pacar ketua himpunan”
“ hahaha tentu saja sayang”
“ aku ingin pesan es krim untuk mencairkan otak ku”
“ baik lah, Mbak kami pesan 2 es krim dengan tiga rasa”
“ baik Mas”
Qila sangat menikmati es krimnya, suasana hatinya mulai terlihat stabil Fikran hanya bisa tersenyum melihat tingkah Qila.
“ Qi”
“ hmm” tanpa menoleh kearah Fikran dia sibuk menikmati es krimnya.
“ kamu bahagia pacaran sama aku?”
“ tentu, Karena aku memang menyukai Kakak jadi tentu saja aku senang jadi pacar Kakak” jelas Qila masih tidak menoleh kearah  Fikran.
“ tapi kan aku selalu saja ngerusak moment kita karena kesibukan ku, dan selalu membawa-bawa kamu ke dalamnya titip kunci lah di tanyak-tanyak Mahasiswa bahkan Dosen kamu gak beban”.
“ hmm ngerusak moment tapi kan Kakak bisa memperbaikannya seperti sekarang, dan kalau di bawa-bawa ke dalam masalah Kakak aku gak masalah aku kan jadi lebih terkenal kenapa harus jadi beban” kini Qila menatap Fikran, membiarkan dia mencari kebenar di matanya.
“ ini ni yang membuat aku tambah cinta sama kamu, makin hari makin besar Qi”.
“ lebay” tutur Qila dan kembali focus pada es krim nya.
“ makasih sayang. Aku sangat mencintamu Qila bagaimana denganmu?” kata Fikran dan mengenggap tangan Qila.
“ aku? Aku biasa saja” mendengar jawaban Qila Fikran kembali tersenyum untuk yang kesekian kali.
“ kau ini” Fikran menjitak jidat Qila.

END




Tidak ada komentar:

Posting Komentar